Protokol UMA memungkinkan penggunanya untuk membuat kontrak finansial untuk berbagai kegunaan yang berbeda dan tujuan yang bervariasi. Ia juga bertujuan untuk mendigitalkan aset nyata seperti berbagai jenis aset derivatif dan futures. Selain itu, pengguna juga dapat membuat aset sintetis milik mereka sendiri.
Aset sintetis adalah kelas aset yang nilainya meniru aset lain. Aset jenis ini dapat diciptakan melalui proses tokenisasi nilai yang ada pada dunia nyata.
Bagaimana Mekanisme Kerja UMA?
Dengan protokol UMA, siapapun dapat membuat aset sintetik dan tokenisasi aset kripto, CFD, dan derivatif keuangan lainnya. Dengan begitu, pengguna UMA dapat memiliki aset kripto miliknya sendiri contohnya, tanpa memegang aset kripto sebenarnya.
Dengan mengurangi persyaratan untuk berinteraksi dengan platform, UMA membuka jalan bagi institusi dan individu dari banyak negara berkembang, memungkinkan mereka untuk dapat memiliki kesempatan dalam memiliki derivatif keuangan yang dicapai melalui proses tokenisasi.
Tim Pengembang
UMA diluncurkan secara resmi pada tahun 2018 dan didirikan oleh Hart Lambur dan Allison Lu. Hat Lambur merupakan seorang ilmuwan komputer dan CEO serta pendiri Risk Labs yang bertanggungjawab pada pengembangat proyek UMA.