
Arbitrum
•ARB / IDRQuote
Sell Price
Rp8.155
Buy Price
Rp8.245
Reku users are
Key Stats
Reku’s Takeaway
Arbitrum is a leader in the Layer-2 (L2) blockchain infrastructure, with more than five million users and more than one million daily transactions in April 2023, a well above 50% increase less than one month after the ARB token launch. In addition, Arbitrum developed an Optimistic Rollup mechanism with a reasonably efficient approach and has attracted reputable DeFi applications such as Uniswap, Balancer, Aavee, and others to deploy on the platform. Furthermore, the growing development of innovative new applications on the Arbitrum platform will make Arbitrum more attractive and potentially increase the token’s value even more.






























Arbitrum dikembangkan oleh Offchain Labs, sebuah perusahaan teknologi blockchain yang didirikan oleh Ed Felten, Steven Goldfeder, dan Harry Kalodner. Ed Felten adalah seorang profesor ilmu komputer di Universitas Princeton dan mantan Wakil Kepala Teknologi di Gedung Putih. Steven Goldfeder dan Harry Kalodner adalah peneliti terkemuka di bidang teknologi blockchain dan keamanan.
1. **Kompatibilitas dengan Ethereum:** Arbitrum mendukung EVM (Ethereum Virtual Machine) secara penuh, sehingga kontrak pintar yang ada di Ethereum dapat dengan mudah dipindahkan ke Arbitrum tanpa perubahan kode yang signifikan.
2. **Biaya Transaksi Rendah:** Dengan menggabungkan banyak transaksi menjadi satu, Arbitrum secara drastis mengurangi biaya transaksi dibandingkan dengan jaringan utama Ethereum.
3. **Keamanan Terjamin:** Karena Arbitrum beroperasi sebagai layer 2 di atas Ethereum, ia mewarisi keamanan jaringan Ethereum. Data transaksi tetap tercatat di Ethereum, sehingga tetap aman dan tidak dapat diubah.
4. **Desentralisasi:** Arbitrium tetap menjaga prinsip desentralisasi dengan memungkinkan setiap node untuk memvalidasi transaksi dan mengajukan keberatan jika ada transaksi yang tidak valid.
5. **Efisiensi dan Kecepatan:** Dengan mekanisme optimistic rollups, Arbitrum dapat memproses transaksi dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan solusi layer 1.
Arbitrum menggunakan teknik yang disebut "rollups" untuk mengatasi masalah skalabilitas. Rollups adalah metode yang menggabungkan banyak transaksi menjadi satu transaksi tunggal yang dikirim ke Ethereum. Ada dua jenis utama rollups: optimistic rollups dan zk-rollups. Arbitrum menggunakan optimistic rollups, yang mengasumsikan bahwa transaksi adalah valid kecuali jika dibuktikan sebaliknya oleh partisipan dalam jaringan. Dengan cara ini, Arbitrum dapat memproses ribuan transaksi per detik dibandingkan dengan Ethereum layer 1 yang hanya dapat memproses sekitar 15 transaksi per detik. Ini memungkinkan peningkatan kapasitas dan pengurangan biaya transaksi secara signifikan.
Arbitrum mendukung adopsi aplikasi terdesentralisasi (dApps) dengan menyediakan lingkungan yang lebih efisien dan ekonomis untuk pengembangan dan penggunaan dApps. Dengan mengurangi biaya transaksi dan meningkatkan kecepatan, pengembang dapat membangun aplikasi yang lebih kompleks dan pengguna dapat berinteraksi dengan dApps tanpa khawatir tentang biaya gas yang tinggi.
Selain itu, kompatibilitas penuh dengan EVM memungkinkan pengembang untuk dengan mudah mengintegrasikan dApps mereka dari Ethereum ke Arbitrum tanpa perlu penulisan ulang kode yang ekstensif. Ini memfasilitasi transisi yang mulus dan cepat, sehingga mempercepat adopsi dan pertumbuhan ekosistem dApps di Ethereum.
Dengan berbagai keunggulan ini, Arbitrum menjadi solusi yang menarik bagi pengembang dan pengguna yang ingin memanfaatkan potensi penuh dari teknologi blockchain tanpa terhambat oleh masalah skalabilitas yang ada di jaringan Ethereum.
Arbitrum adalah sebuah solusi layer 2 untuk Ethereum yang dirancang untuk meningkatkan skalabilitas dan efisiensi transaksi pada jaringan blockchain Ethereum. Sebagai solusi layer 2, Arbitrum beroperasi di atas jaringan utama Ethereum (layer 1) dan memungkinkan transaksi yang lebih cepat, biaya yang lebih rendah, dan kapasitas yang lebih besar tanpa mengorbankan keamanan dan desentralisasi yang dimiliki oleh Ethereum.
Ethereum telah menjadi platform pilihan untuk berbagai aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan kontrak pintar. Namun, popularitasnya yang meningkat menyebabkan masalah skalabilitas yang signifikan, termasuk transaksi yang lambat dan biaya gas yang tinggi. Arbitrum fokus pada skalabilitas Ethereum karena kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kapasitas transaksi dan mengurangi biaya, sehingga memungkinkan lebih banyak pengguna dan aplikasi untuk beroperasi dengan efisien di jaringan Ethereum.