MarketTrade
Products
Wallet
Learning Hub
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
Apa itu High-Frequency Trading (HFT)?
Teori
Bagikan!

Apa itu High-Frequency Trading (HFT)?

17 March 2023
2 menit membaca
Apa itu High-Frequency Trading (HFT)?

High Frequency Trading (HFT) merupakan praktik perdagangan finansial yang memanfaatkan algoritma dan teknologi canggih untuk melakukan perdagangan dengan kecepatan tinggi dan volume besar. Dalam konteks aset kripto, HFT menjadi semakin populer karena volatilitas yang tinggi dan likuiditas pasar yang meningkat.

Bagaimana Cara Kerja HFT?

Sistem HFT dalam perdagangan aset kripto bekerja dengan mengambil data pasar secara real-time dari exchange dan melalui algoritma yang telah diatur sebelumnya, menjual atau membeli aset dalam hitungan detik bahkan mikrodetik saat adanya kesempatan profit. 

Perdagangan dilakukan dalam jumlah besar dan dalam hitungan detik, sehingga membutuhkan akses internet yang cepat dan aman untuk beroperasi.

HFT memiliki kelebihan dalam perdagangan aset kripto karena mampu mengambil keputusan dengan cepat dan mengambil keuntungan dari pergerakan harga yang cepat. Namun, ada juga beberapa risiko yang terkait dengan praktik ini. Salah satunya adalah risiko kegagalan teknologi, seperti kerusakan sistem, kegagalan koneksi internet, dan kesalahan pengguna dalam pengaturan algoritma. 

Risiko lain adalah adanya fluktuasi harga yang tidak terduga yang dapat mengakibatkan kerugian besar bagi pengguna HFT. Selain itu, HFT juga memiliki potensi untuk menciptakan ketidakseimbangan di pasar dan membuatnya menjadi tidak stabil.

Namun demikian, beberapa institusi besar telah menjadi pionir dari aktivitas trading berskala besar ini, beberapa contohnya adalah seperti Jump Trading, DRW, DV Trading, dan juga Hehmeyer, seperti yang dilansir dari The Financial Times. Lalu, apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas High Frequency Trading ini?

Apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan HFT?

Untuk menerapkan HFT dalam trading aset kripto, seorang trader memerlukan akses ke exchange yang menyediakan layanan tersebut. Ada beberapa exchange yang menawarkan akses HFT, seperti Binance, Bitfinex, dan Huobi. Trader juga harus memastikan bahwa mereka memiliki infrastruktur dan konektivitas yang cepat dan aman, seperti pusat data dan koneksi internet yang stabil dan cepat.

Trader juga perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan algoritma dan teknologi HFT. Mereka harus bisa memahami cara kerja algoritma, serta mampu mengembangkan strategi perdagangan yang efisien dan efektif. Trader juga harus mengikuti peraturan dan aturan yang ditetapkan oleh exchange dan regulator terkait.

  1. Langkah pertama dalam melakukan HFT adalah memilih aset kripto yang ingin diperdagangkan. Trader harus menganalisis kondisi pasar dan memahami pergerakan harga untuk mengambil keputusan jual beli. 
  2. Kemudian, trader harus memilih algoritma yang tepat untuk mengambil keputusan perdagangan secara otomatis. Algoritma harus dapat memproses data pasar secara real-time dan mampu melakukan perdagangan dalam hitungan detik bahkan mikrodetik.
  3. Setelah memilih algoritma, trader harus menguji dan mengoptimalkannya untuk memastikan keefektifan dan efisiensinya dalam perdagangan. Trader juga harus memantau kondisi pasar secara terus-menerus untuk mengubah atau menyesuaikan strategi perdagangan jika diperlukan.
  4. Seorang trader HFT juga harus memperhatikan faktor risiko dalam praktik perdagangan ini. Risiko utama dalam HFT adalah risiko kegagalan teknologi dan fluktuasi harga yang tidak terduga. Oleh karena itu, trader harus memiliki sistem backup dan mengikuti praktik keamanan yang ketat untuk memastikan keamanan dan stabilitas sistem.

Siapa Saja Penyedia Akses HFT?

Walau marak juga dilakukan pada decentralized exchange (DEX), beberapa centralized exchange (CEX) yang menawarkan akses HFT, seperti Binance, Bitfinex, dan Huobi. Para trader dan hedge fund memanfaatkan sistem HFT untuk menciptakan keuntungan yang besar dalam waktu singkat. Namun, penggunaan HFT juga memicu kontroversi dan kritik, karena dianggap memperburuk volatilitas pasar dan membuat keuntungan hanya bisa diraih oleh orang-orang tertentu yang memiliki akses ke teknologi dan infrastruktur berbiaya tidak sedikit ini.

Photo by Wance Paleri on Unsplash