Investasi
Trade Kripto
Futures
Jelajah
Wallet
Learning Hub
Keamanan & Regulasi
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

APY

Bagikan!
Bagikan!

Kalau kamu mulai masuk ke dunia investasi, terutama di aset digital atau produk keuangan berbasis bunga, kamu pasti pernah melihat istilah APY. Meski sering muncul, banyak orang masih bingung sebenarnya apa itu APY, dan bagaimana cara kerjanya.

Dalam artikel ini, kita akan bahas secara tuntas dan mudah dimengerti tentang APY, termasuk cara menghitungnya, bedanya dengan APR, dan kenapa APY penting untuk diketahui sebelum memilih produk investasi.

Apa Itu APY?

APY adalah singkatan dari Annual Percentage Yield atau Imbal Hasil Persentase Tahunan. Secara sederhana, APY menunjukkan total persentase imbal hasil yang bisa kamu dapatkan dalam setahun dari sebuah produk investasi, dengan memperhitungkan efek bunga majemuk.

Berbeda dari bunga biasa, bunga majemuk berarti bunga yang kamu dapatkan juga akan menghasilkan bunga baru di periode selanjutnya. Nah, inilah yang membuat APY memberikan gambaran imbal hasil yang lebih akurat dibandingkan suku bunga flat tahunan. Contohnya, jika kamu menyimpan aset di platform dengan APY 10%, dan bunga dikompaun tiap bulan, maka hasil akhir dalam setahun akan lebih besar dari sekadar 10% dari modal awal.

Rumus APY

Secara matematis, rumus APY adalah sebagai berikut:

APY=(1+rn)n×t−1

Keterangan:

  • r = suku bunga tahunan (APR)

  • n = jumlah periode pengkompaunan dalam setahun (misalnya 12 untuk bulanan)

  • t = durasi investasi (dalam tahun)

Misalnya, kamu menyimpan dana dengan bunga 12% APR yang dikompaun bulanan, maka:

APY=(1+0.1212)12−1=12.68%

Hasil ini menunjukkan bahwa meskipun APR-nya 12%, kamu sebenarnya bisa memperoleh imbal hasil lebih besar karena efek bunga majemuk.

Perbedaan APY dan APR

Meskipun terdengar mirip, APY adalah istilah yang berbeda dengan APR (Annual Percentage Rate). Berikut perbedaannya:

1. APY (Annual Percentage Yield)

Menghitung imbal hasil dengan bunga majemuk. Biasanya digunakan dalam konteks tabungan, staking, atau produk investasi.

2. APR (Annual Percentage Rate):

Tidak menghitung bunga majemuk. Umumnya dipakai untuk pinjaman atau kredit, dan menunjukkan berapa biaya atau bunga yang harus dibayar dalam setahun.

Dengan kata lain, APY menggambarkan potensi keuntungan, sementara APR menjelaskan biaya atau beban bunga.

Tips Memilih Produk Investasi Berdasarkan APY

Berikut tips agar kamu lebih bijak memanfaatkan informasi APY:

1. Bandingkan antara APY dan APR

Pastikan kamu tidak salah membandingkan dua produk dengan format bunga berbeda.

2. Periksa frekuensi kompaun

Semakin sering bunga dikompaun, semakin besar imbal hasil yang akan kamu terima.

3. Pahami risikonya

APY tinggi biasanya punya risiko lebih besar. Selalu sesuaikan dengan profil risikomu.

4. Pilih platform terpercaya

Pastikan platform tempatmu menaruh aset memiliki keamanan tinggi dan terdaftar resmi, seperti Reku.

APY adalah salah satu istilah penting yang harus kamu pahami jika ingin mengoptimalkan keuntungan dari berbagai produk investasi. Dengan memahami perhitungan APY dan cara kerjanya, kamu bisa membuat keputusan investasi yang lebih tepat dan terukur.

Selalu bandingkan APY antar produk, perhatikan frekuensi bunga majemuk, dan pastikan kamu paham risikonya. Dengan begitu, potensi return bisa lebih maksimal dan keuangan kamu bisa tumbuh secara sehat.

Bagikan!