Decentralized Autonomous Cooperative (DAC) adalah bentuk organisasi digital yang menggabungkan prinsip desentralisasi dan otonomi dengan struktur koperasi. DAC memanfaatkan teknologi blockchain untuk memungkinkan keputusan dan manajemen dilakukan secara terdesentralisasi dan otomatis, tanpa memerlukan campur tangan dari pihak ketiga. Model ini memungkinkan pengelolaan aset atau proyek secara kolektif, dengan melibatkan semua anggota dalam proses pengambilan keputusan.
Baca juga: Apa yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Crypto? Intip di Sini!
DAC memiliki beberapa karakteristik utama yang membedakannya dari bentuk organisasi tradisional. Pertama, desentralisasi merupakan inti dari model ini. Tidak ada entitas pusat yang mengendalikan seluruh organisasi; sebaliknya, keputusan diambil secara kolektif oleh anggota melalui mekanisme voting atau konsensus. Teknologi blockchain mendukung desentralisasi ini dengan menyimpan data di banyak node yang tersebar di seluruh jaringan, sehingga tidak ada satu titik kegagalan.
Otonomi adalah karakteristik kedua yang signifikan. DAC beroperasi berdasarkan aturan yang telah diprogram sebelumnya dalam kontrak pintar (smart contracts). Kontrak pintar ini mengatur berbagai proses operasional, seperti pembagian keuntungan dan mekanisme voting, sehingga organisasi dapat berjalan secara otomatis tanpa intervensi manual. Ini mengurangi kebutuhan akan manajemen tradisional dan memungkinkan keputusan dibuat dengan cepat dan efisien.
Struktur koperasi adalah aspek ketiga dari DAC. Dalam model ini, semua anggota memiliki hak suara yang sama dalam pengambilan keputusan. Ini berarti setiap individu memiliki kesempatan untuk mempengaruhi arah dan kebijakan organisasi, mendorong partisipasi aktif dan menciptakan lingkungan yang lebih demokratis. Transparansi juga menjadi ciri khas DAC, karena semua transaksi dan keputusan dicatat di blockchain. Anggota dapat memantau riwayat transaksi dan hasil voting secara terbuka, yang membantu menghindari penipuan dan meningkatkan akuntabilitas.
Keuntungan dari DAC sangat berkaitan dengan efisiensi, inklusi, dan transparansi. Dengan otomatisasi melalui smart contracts, DAC dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi. Proses yang sebelumnya memerlukan administrasi manual kini dilakukan secara otomatis, mempercepat operasional dan mengurangi kemungkinan kesalahan.
Struktur koperasi dalam DAC memberikan keuntungan berupa inklusi dan partisipasi yang lebih besar. Semua anggota memiliki hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, menciptakan model yang lebih inklusif dan demokratis. Hal ini berbeda dengan struktur organisasi tradisional yang mungkin memiliki hierarki yang lebih kaku.
Beberapa contoh implementasi DAC dapat ditemukan dalam berbagai proyek kripto dan keuangan terdesentralisasi (DeFi). Proyek DAO (Decentralized Autonomous Organizations) merupakan contoh yang sering dikaitkan dengan DAC. DAO menggunakan prinsip-prinsip serupa dengan DAC untuk mengelola dana dan membuat keputusan secara kolektif melalui mekanisme voting berbasis blockchain.
Di luar kripto, platform koperasi digital juga mengadopsi model DAC untuk mengelola aset dan keputusan secara kolektif. Contohnya adalah platform yang memfasilitasi investasi komunitas atau pembiayaan proyek kreatif, di mana semua anggota berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan aset. Platform ini memanfaatkan teknologi blockchain untuk menciptakan sistem yang lebih terbuka dan demokratis, memungkinkan anggota untuk memiliki kontrol yang lebih besar atas bagaimana dana mereka digunakan.
Buat kamu yang mulai tertarik trading aset kripto, pasti sering mendengar istilah seperti Long Position dan Short Position. Dua istilah ini sangat penting dipahami karena menjadi dasar strategi trading yang bisa memengaruhi keuntungan dan risiko kamu. Dalam artikel ini, kita akan membahas tuntas
Circulating Supply adalah istilah yang digunakan dalam dunia kripto untuk menggambarkan jumlah total koin atau token dari suatu aset kripto yang saat ini beredar dan tersedia untuk diperdagangkan di pasar. Ini adalah metrik penting yang sering digunakan oleh investor dan analis untuk memahami seb
Hard fork adalah perubahan signifikan pada protokol blockchain yang membuat versi baru dari blockchain tersebut tidak kompatibel dengan versi sebelumnya. Ketika hard fork terjadi, rantai blockchain terpecah menjadi dua jalur yang berbeda, di mana satu jalur mengikuti aturan protokol lama, sementa
Mainnet swap merujuk pada proses pertukaran atau migrasi token dari satu blockchain ke mainnet sebuah proyek kripto. Proses ini terjadi ketika sebuah proyek, yang mungkin telah meluncurkan tokennya di blockchain lain (seperti Ethereum menggunakan token ERC-20), memindahkan aset tersebut ke mainne
Fiat adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia keuangan untuk menggambarkan jenis mata uang yang nilainya tidak didasarkan pada aset fisik, seperti emas atau perak, tetapi pada kepercayaan dan otoritas pemerintah yang menerbitkannya. Mata uang fiat hanya memiliki nilai karena pemerintah me