ERC-20 adalah standar teknis yang digunakan untuk membuat dan mengelola token di blockchain Ethereum. Standar ini mendefinisikan serangkaian aturan yang harus diikuti oleh semua token, memudahkan kompatibilitas dengan aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan platform lain. Dengan ERC-20, pengembang dapat menciptakan token yang kompatibel tanpa harus membuat kontrak pintar baru dari nol.
ERC-20 sendiri adalah singkatan dari Ethereum Request for Comment, di mana angka 20 adalah nomor pengenal proposal tersebut. Standar ini memastikan bahwa setiap token di jaringan Ethereum memiliki fungsi dasar yang seragam, sehingga dapat digunakan dalam berbagai aplikasi.
Baca juga: Mengenal tentang ERC-20 dan 5 Wallet Terbaiknya!
ERC-20 menyediakan fungsi dasar yang memungkinkan token untuk beroperasi dengan mulus di ekosistem Ethereum. Beberapa fungsi utama dari standar ini antara lain:
ERC-20 sangat penting bagi ekosistem Ethereum karena menyederhanakan proses penciptaan token dan memastikan bahwa semua token mengikuti standar yang sama. Sebelum adanya standar ini, setiap pengembang harus merancang kontrak pintar khusus untuk setiap token, yang menyebabkan masalah kompatibilitas. Dengan ERC-20, token baru dapat dengan mudah dibuat, dikelola, dan diperdagangkan di platform yang sudah mendukung standar ini.
Selain itu, ERC-20 memungkinkan likuiditas yang tinggi di bursa kripto. Beberapa platform sudah mendukung standar ini, sehingga pengguna bisa dengan mudah memperdagangkan, menukar, atau menyimpan token ERC-20. Fleksibilitas ini menjadikan ERC-20 salah satu standar token paling populer di blockchain Ethereum.
Beberapa token paling populer di ekosistem kripto menggunakan standar ERC-20. Berikut beberapa contohnya:
Token-token ini mencakup berbagai aplikasi mulai dari keuangan terdesentralisasi (DeFi), hingga aplikasi berbasis data dan tata kelola jaringan.
Token ERC-20 beroperasi melalui kontrak pintar di jaringan Ethereum. Ketika seseorang mengirimkan token ERC-20, mereka menginisiasi transaksi yang mengubah saldo pengirim dan penerima pada blockchain. Proses ini memerlukan biaya yang dibayar dalam ETH (Ethereum) sebagai “gas fee” untuk mengeksekusi transaksi di jaringan.
Ethereum, sebagai infrastruktur utama di balik token ERC-20, memastikan bahwa setiap operasi di blockchain terjadi dengan aman dan transparan, meskipun transaksi bisa memakan waktu lebih lama dan biaya lebih tinggi pada saat jaringan padat.
Walaupun ERC-20 sangat populer, ada beberapa keterbatasan yang dihadapinya, yaitu:
ERC-20 akan terus menjadi standar yang relevan dalam ekosistem Ethereum, meskipun terdapat beberapa tantangan, seperti biaya transaksi tinggi dan masalah skalabilitas. Transisi ke Ethereum 2.0 dengan mekanisme proof-of-stake diharapkan dapat membantu mengurangi masalah ini dengan meningkatkan kecepatan dan efisiensi jaringan.
InterPlanetary File System (IPFS) adalah protokol dan jaringan peer-to-peer yang memungkinkan penyimpanan dan berbagi file secara terdesentralisasi. Dibandingkan dengan HTTP yang bergantung pada server terpusat, IPFS menawarkan solusi yang lebih efisien, tahan sensor, dan lebih terdistribusi. Sis
Decentralized Finance, atau lebih dikenal sebagai DeFi, adalah sistem keuangan yang beroperasi tanpa perantara tradisional seperti bank atau lembaga keuangan lainnya. DeFi menggunakan teknologi blockchain dan kontrak pintar (smart contracts) untuk memungkinkan transaksi keuangan yang aman, cepat,
Cold Storage adalah metode penyimpanan aset kripto yang dilakukan secara offline, biasanya untuk tujuan keamanan. Dalam dunia kripto, keamanan menjadi prioritas utama karena risiko peretasan dan pencurian yang cukup tinggi. Cold Storage adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi aset digital
Decentralized Autonomous Cooperative (DAC) adalah bentuk organisasi digital yang menggabungkan prinsip desentralisasi dan otonomi dengan struktur koperasi. DAC memanfaatkan teknologi blockchain untuk memungkinkan keputusan dan manajemen dilakukan secara terdesentralisasi dan otomatis, tanpa memer
Bid-Ask Spread adalah perbedaan antara harga tertinggi yang bersedia dibayar oleh pembeli (bid) dan harga terendah yang diterima oleh penjual (ask). Dalam konteks perdagangan, Bid-Ask Spread mencerminkan selisih antara harga beli dan harga jual suatu aset, yang bisa berupa saham, forex, atau aset