Hash rate adalah ukuran seberapa cepat suatu perangkat atau jaringan blockchain dapat melakukan komputasi untuk menyelesaikan algoritma hash. Dalam konteks penambangan mata uang kripto seperti Bitcoin, hash rate mengukur jumlah kalkulasi yang dapat dilakukan penambang untuk menemukan solusi dari teka-teki komputasi yang diperlukan untuk menambah blok baru ke blockchain. Semakin tinggi hash rate, semakin cepat penambang dapat menyelesaikan kalkulasi, sehingga peluang untuk menambah blok baru dan mendapatkan reward lebih besar.
Baca juga: Apa itu Mining Crypto dan Mengapa Ini Penting dalam Ekosistem Crypto?
Dalam proses penambangan kripto, setiap transaksi yang terjadi di dalam jaringan kripto harus diverifikasi dan dimasukkan ke dalam blockchain. Proses verifikasi ini melibatkan penyelesaian algoritma kompleks, yang membutuhkan daya komputasi tinggi. Perangkat penambang harus melakukan ribuan bahkan jutaan percobaan untuk menemukan hash yang sesuai dengan target yang telah ditentukan oleh jaringan.
Misalnya, jaringan Bitcoin menggunakan algoritma SHA-256 untuk menghasilkan hash yang terdiri dari 64 karakter alfanumerik tetap. Setiap kali penambang mencoba menebak nilai hash yang benar, itu dihitung sebagai satu hash. Jumlah total percobaan per detik ini adalah apa yang diukur sebagai hash rate.
Hash rate biasanya diukur dalam beberapa satuan berikut, tergantung pada kapasitas perangkat atau jaringan yang digunakan:
Pada jaringan Bitcoin, hash rate saat ini mencapai angka dalam skala exahash, yang berarti jaringan Bitcoin secara keseluruhan dapat melakukan quintillion hash per detik.
Hash rate adalah indikator penting dalam keamanan dan stabilitas jaringan blockchain. Semakin tinggi hash rate suatu jaringan, semakin sulit bagi peretas atau pihak jahat untuk melakukan serangan 51% attack, di mana mereka mencoba mengendalikan lebih dari setengah daya komputasi jaringan. Serangan ini memungkinkan mereka untuk memanipulasi transaksi, seperti melakukan transaksi ganda (double spending).
Selain itu, hash rate juga merupakan indikator kekuatan dan popularitas jaringan blockchain. Jaringan dengan hash rate yang tinggi menunjukkan bahwa lebih banyak penambang yang berpartisipasi, yang berarti lebih banyak daya komputasi yang didedikasikan untuk menjaga keamanan dan validitas jaringan.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi hash rate dalam jaringan blockchain, terutama:
Flippening adalah istilah yang digunakan dalam komunitas kripto untuk menggambarkan kemungkinan terjadinya perubahan besar dalam peringkat pasar kripto, di mana Ethereum (ETH) akan melampaui Bitcoin (BTC) sebagai aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar. Kapitalisasi pasar sendiri dihi
Candidate Block adalah blok sementara yang diusulkan oleh miner dalam jaringan blockchain. Blok ini berisi kumpulan transaksi yang belum divalidasi dan disusun oleh miner untuk dimasukkan ke dalam blockchain. Setelah proses verifikasi selesai, blok ini bisa berubah statusnya menjadi blok yang val
Circulating Supply adalah istilah yang digunakan dalam dunia kripto untuk menggambarkan jumlah total koin atau token dari suatu aset kripto yang saat ini beredar dan tersedia untuk diperdagangkan di pasar. Ini adalah metrik penting yang sering digunakan oleh investor dan analis untuk memahami seb
Dalam dunia kripto, istilah bags merujuk pada jumlah aset kripto yang dimiliki seseorang, biasanya dalam jumlah yang signifikan. Istilah ini sering digunakan dalam konteks investasi untuk menggambarkan portofolio kripto seseorang, yang bisa mencakup berbagai jenis token atau koin. Mempunyai bags
ASIC-Resistant adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan algoritma atau protokol dalam dunia kripto yang dirancang untuk mencegah atau mengurangi keuntungan penggunaan ASIC (Application-Specific Integrated Circuit) dalam proses penambangan. Cara Kerja ASIC-Resistant Cara kerja ASIC-resist