Saat ini, Bitcoin merupakan salah satu aset digital yang paling terkenal dan banyak diperbincangkan di dunia finansial. 

Mata uang digital ini memang telah mencuri perhatian banyak orang sebagai investasi alternatif yang menjanjikan. Namun, tahukah kamu bahwa Bitcoin tidak selalu bernilai sebanyak yang kita kenal saat ini?

Tahun-Tahun Awal Bitcoin, 2009 hingga 2012

Pada tahun 2009, Bitcoin mulai diperkenalkan oleh seseorang atau sekelompok orang yang menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto. 

Pada saat itu, Bitcoin hanya memiliki sedikit peminat dan nilainya masih sangat rendah. Tidak banyak yang menyadari potensi besar yang dimilikinya pada saat itu. Harga awal Bitcoin adalah nol dolar atau hampir tidak bernilai.

Seiring berjalannya waktu, minat terhadap Bitcoin mulai tumbuh, terutama di kalangan komunitas teknologi dan penggemar kripto. Orang-orang mulai membicarakan potensi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang tidak terkendali oleh pemerintah atau bank sentral. 

Namun, masih sedikit yang percaya bahwa Bitcoin akan menjadi sesuatu yang begitu besar seperti sekarang.

Bitcoin Menarik Investor, 2013 hingga 2017

Pada tahun 2013, Bitcoin mencapai puncaknya dengan mencapai nilai sebesar $1.000 per koin. Ini menjadi saat yang mengejutkan dan memicu minat investor yang lebih luas.

Orang-orang mulai menyadari bahwa Bitcoin bukan hanya proyek kecil, tetapi bisa menjadi alat investasi yang menguntungkan.

Periode ini juga ditkamui dengan munculnya berbagai platform perdagangan Bitcoin dan pertukaran kripto yang memfasilitasi transaksi Bitcoin dengan mata uang lain. Hal ini membuat Bitcoin semakin mudah diakses oleh masyarakat umum.

Baca Juga: Apa Itu Lightning Bitcoin Network?

Harga Bitcoin di Tahun 2013-2018, Alami Dua Kali Bubble Prices

Pasca naiknya harga Bitcoin pada tahun 2013, nilai Bitcoin mengalami fluktuasi yang signifikan. Pada tahun 2014, terjadi bubble price pertama yang membuat harga Bitcoin jatuh drastis dari $1.000 menjadi sekitar $300. Hal ini membuat banyak orang ragu dan skeptis terhadap stabilitas Bitcoin.

Namun, tidak butuh waktu lama bagi Bitcoin untuk bangkit kembali. Pada tahun 2017, Bitcoin mencapai nilai tertinggi pada saat itu, mencapai sekitar $20.000 per koin.

Namun, seperti yang kita tahu, ini bukanlah nilai yang berlangsung lama, karena kemudian terjadi bubble price kedua pada awal 2018. Harga Bitcoin kembali jatuh drastis dan menciptakan periode penurunan panjang yang dikenal sebagai crypto winter.

Pemulihan Bitcoin, 2018 hingga 2021

Meski mengalami pasang surut, Bitcoin terus mengembangkan basis penggemar dan penggunaannya sebagai alat investasi yang menarik. Pada 2020-2021, Bitcoin mencapai harga tertingginya sepanjang masa, mencapai rekor sebesar $64.804.

Ini menunjukkan betapa besar minat dan kepercayaan orang-orang terhadap nilai Bitcoin sebagai aset digital. Bitcoin semakin diakui sebagai bentuk investasi yang sah dan memiliki potensi bagi pertumbuhan dan keuntungan yang signifikan.

Baca Juga: Bitcoin vs Emas, Mana yang Lebih Baik?

Crypto Winter, 2022

Pada awal 2022, harga Bitcoin kembali mengalami penurunan yang signifikan. Fenomena yang mirip dengan crypto winter kembali dirasakan oleh para pemegang Bitcoin. Namun, perlu diingat bahwa fluktuasi harga adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pasar kripto.

Harga Bitcoin dapat naik dan turun dengan cepat, tergantung pada faktor-faktor ekonomi dan spekulasi pasar.

Berapa Harga Bitcoin 2024?

Tidak ada yang dapat memprediksi dengan pasti harga Bitcoin di masa depan. Harga Bitcoin sangat dipengaruhi oleh banyak faktor yang sulit diprediksi, seperti permintaan pasar, regulasi pemerintah, adopsi institusional, dan peristiwa global.

Namun, para analis dan ahli pasar cenderung optimis tentang masa depan Bitcoin dan memprediksi bahwa nilainya akan terus meningkat dalam jangka panjang. Hingga sampai artikel ini ditulis, harga satu Bitcoin sudah mencapai Rp1.120.647.242,00 atau sekitar $72.000 mencetak all-time high terbaru.

Seiring dengan berkembangnya teknologi dan kesadaran akan manfaat mata uang digital, semakin banyak orang yang tertarik untuk berinvestasi dalam Bitcoin. Hal ini dapat memengaruhi pertumbuhan dan stabilitas harga Bitcoin di masa depan.

Jadi, jika kamu memiliki ketertarikan dalam berinvestasi dalam Bitcoin, selalu penting untuk melakukan riset yang mendalam dan berhati-hati dalam mengelola risiko investasi.

Baca Juga: Mengapa Harga Bitcoin Bisa Mahal? 5 Penyebab Utamanya

Melalui perjalanan panjangnya, Bitcoin telah mengalami kenaikan dan penurunan harga yang signifikan. Dari nol dolar pada tahun 2009 menjadi rekor tertingginya seharga $72.000 pada tahun 2024, Bitcoin telah menarik minat investor dan menjadi salah satu aset digital yang paling menonjol di dunia finansial saat ini.

Perlu diingat bahwa harga Bitcoin sangat fluktuatif, dengan periode kenaikan dan penurunan yang tajam. Tidak ada yang dapat memprediksi secara pasti harga Bitcoin di masa depan. 

Namun, banyak ahli pasar yang optimis dan melihat Bitcoin sebagai alat investasi yang menarik dengan potensi pertumbuhan jangka panjang.

Jadi, jika kamu tertarik untuk berinvestasi dalam Bitcoin, penting untuk tetap waspada dan memahami risiko yang terkait. Lakukan riset yang mendalam, konsultasikan dengan profesional keuangan, dan selalu kelola investasimu dengan bijaksana.

Dari kisah perjalanan harga Bitcoin, satu hal menjadi semakin jelas: potensi investasi yang besar dalam aset digital ini. 

Sebagai platform dan aplikasi yang berkomitmen untuk menyediakan pengalaman transaksi yang mudah, aman, dan biaya transaksi yang terjangkau, Reku adalah pilihan yang tepat bagi mereka yang ingin memulai perjalanan jual-beli Bitcoin dan investasi dalam kripto.

Dengan berbagai fitur dan layanan yang disediakan, Reku memungkinkan kamu untuk mengakses pasar kripto dengan cepat dan efisien.

Jangan biarkan kesempatan investasi berlalu begitu saja. Bergabunglah dengan Reku sekarang dan mulailah perjalanan investasi kripto kamu dengan bijaksana.

Foto diambil dari Freepik