Apakah Saham AI Sudah Bubble atau Justru Siap Lanjut Rally 1000%?
Ledakan investasi pada AI data center kini menjadi fenomena terbesar dalam sejarah industri teknologi. Big Tech menggelontorkan ratusan miliar dolar untuk membangun infrastruktur raksasa yang bisa memakan listrik setara 750.000 rumah per 1GW. Pertanyaannya: apakah ini tanda pasar sedang bubble? Atau AI masih di awal perjalanan menuju potensi 10x di masa depan?
Skala Investasi AI: Terbesar Sejak Era Kereta Api AS

Menurut Bloomberg Intelligence, potensi pendapatan generative AI bisa mencapai $2 triliun pada 2032. Perbandingan dengan railroad boom abad ke-19 menunjukkan bahwa AI bukan sekadar tren siklus, namun ini adalah transformasi infrastruktur ekonomi.
Contoh investasi ekstrem:
- OpenAI + Oracle + SoftBank (Stargate Project)
• Target: 10GW
• Estimasi belanja: $500 miliar
• Ambisi Sam Altman: tambah 1GW per minggu - Meta Louisiana Site
• Target: 5GW
• Capex: $72 miliar di 2025, lebih besar di 2026
• Zuckerberg: “AI kami compute-starved” - Startups yang masih rugi seperti Anthropic, Poolside AI → ikut bangun data center 2GW+
Rally 10x? Skala seperti ini jarang terjadi kecuali ada kepercayaan bahwa return jangka panjang sangat besar.
Money Flow: Siapa yang Bayar Semua Ini?
Sumber pendanaan AI semakin kompleks bahkan disebut “circular financing”.
Contohnya:
- Nvidia investasi $100 miliar ke OpenAI, lalu OpenAI komit membeli jutaan GPU Nvidia.
- OpenAI juga menandatangani puluhan miliar chip dari AMD.
- Meta mengambil $30 miliar via SPV agar tidak membebani neraca langsung.
- Estimasi kebutuhan private credit $800 miliar sebelum 2028.
Investor institusional tidak melihat ini sebagai bubble jangka pendek—mereka all-in.
Dampak Ekonomi dan Risiko: Bubble Warning?

Walau terlihat bullish, ada risiko makro yang nyata:
a. Power Grid Stress
- AI data centers akan menjadi konsumen listrik ke-4 terbesar dunia pada 2035.
- Area dekat data center mengalami kenaikan harga listrik hingga 267%.
- Banyak kota mengalami flickering, brownouts, bahkan ancaman blackout.
b. Emisi Melonjak
- Google: emisi 2023 +48% vs 2019
- Microsoft: emisi 2023 +29% vs 2020
- AI diperkirakan menambah 3.5 gigaton CO₂ global dalam 10 tahun.
c. Bottleneck Grid
- Ada 2,300GW proyek energi menunggu koneksi.
- Median waktu tunggu grid: 5 tahun.
Semua boom besar dalam sejarah punya fase investasi berlebihan sebelum normal.
Apakah AI Bubble? Atau Early-Stage S-Curve?
Argumen bahwa ini Bubble:
- Valuasi perusahaan AI & chip berada di puncak historis.
- AI cost structure belum terbukti menghasilkan profit besar.
- Banyak startup membangun data center padahal belum punya cashflow.
- Ketergantungan pada energi & listrik dapat membatasi pertumbuhan.
Argumen bahwa ini Baru Awal:
- Potensi revenue AI: $2 triliun per tahun
- Permintaan chip jauh melebihi supply hingga 2027
- Big Tech membangun infrastruktur multi-dekade, bukan hype jangka pendek
- AI menjadi layer dasar ekonomi seperti internet tahun 1995-2005
AI mungkin mengalami mini bubble fase 1, tapi fundamental megatrendnya sangat kuat untuk 10–20 tahun. Ini seperti dot-com 1996–2000: harga mungkin bergerak liar, tapi perusahaan pemenang akhirnya naik 100x (Amazon, Nvidia, Google).
Sektor-Sektor Pemenang Jika AI Lanjut Rally 10x
a. GPU & Accelerator
- Nvidia
- AMD
- Broadcom
- Marvell
b. Data Center REIT
- Equinix (EQIX)
- Digital Realty (DLR)
c. Power & Grid
- Dominion, Duke, PG&E
- NextEra Energy (renewables)
d. AI Cloud Hyperscalers
- Microsoft
- Amazon (AWS)
- Google Cloud
- Meta
Ini bukan hanya permainan satu sektor, tapi ini shift ekonomi global.
Reku Takeaway
Jika melihat valuasi, memang ada tanda bubble. Investasi yang “trillions” tanpa profit jangka dekat mirip dot-com era 1999.
Akan tetapi, apabila melihat infrastruktur & demand jangka panjang → AI masih sangat awal. Boom data center & listrik skala gigawatt menunjukkan bahwa ekonomi global berpindah ke computing economy.
Jadi, AI bukan bubble, tapi pasti akan ada mini-crash sebelum melanjutkan supercycle 10x. Investor jangka panjang bisa menganggap fase sangat agresif ini sebagai “land-grab phase.”
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.

