Apple Inc. tengah mempercepat pengembangan kacamata pintar sebagai bagian dari strategi besar perusahaan dalam memperluas portofolio perangkat berbasis kecerdasan buatan (AI). Raksasa teknologi ini menargetkan peluncuran produk tersebut di akhir tahun 2026. Sementara itu, rencana Apple untuk merilis Apple Watch dengan kamera kini dibatalkan.

Menurut sumber internal yang mengetahui proyek ini, Apple telah menjadwalkan produksi massal prototipe kacamata pintar ini bersama pemasok luar negeri mulai akhir tahun ini. Produk ini diperkirakan akan menjadi pesaing langsung dari kacamata pintar Ray-Ban Meta buatan Meta Platforms Inc., yang saat ini tengah naik daun di kalangan konsumen.

Kacamata AI, Tidak Sekadar Gaya

Kacamata pintar Apple diperkirakan akan dilengkapi dengan kamera, mikrofon, dan speaker. Perangkat ini dirancang untuk mengenali lingkungan sekitar dan menjalankan perintah suara melalui Siri. Fungsi yang disiapkan termasuk menerima panggilan telepon, memutar musik, menerjemahkan bahasa secara langsung, dan memberikan navigasi arah.

Proyek ini sebelumnya diberi kode internal “N50” dan kini berada dalam payung proyek yang lebih luas bernama “N401.” Meskipun rencana ini cukup ambisius, Apple menekankan bahwa segala sesuatunya masih dapat berubah sewaktu-waktu.

AR Masih Jauh, Tapi Chip dan AI Tetap Digenjot

Apple memiliki visi jangka panjang untuk menghadirkan kacamata augmented reality (AR) penuh — perangkat yang mampu menampilkan konten digital secara langsung di dunia nyata. Namun, teknologi ini disebut masih memerlukan waktu beberapa tahun ke depan untuk siap secara komersial.

Langkah awal menuju visi tersebut diawali dengan pengembangan chip khusus untuk perangkat ini, yang dijadwalkan akan diproduksi massal tahun depan. Tim yang menggarap produk ini sebagian besar berasal dari Vision Products Group — tim yang juga bertanggung jawab atas pengembangan Vision Pro headset.

Smartwatch Berkamera dan AirPods Canggih

Sebelumnya, Apple sempat mengembangkan Apple Watch dengan kamera terintegrasi yang mampu menganalisis lingkungan sekitar. Namun, proyek ini resmi dibatalkan minggu ini. Meski begitu, Apple tetap melanjutkan pengembangan AirPods generasi baru yang juga akan dilengkapi kamera.

Perangkat wearable AI memang menjadi medan persaingan teknologi berikutnya. Apple tengah berusaha mengejar ketertinggalan dari pesaing seperti Meta dengan Llama dan Google dengan Gemini. Meta sendiri berencana merilis versi kacamata pintar yang lebih canggih tahun ini, termasuk versi yang menampilkan notifikasi dan gambar secara langsung di lensa.

Ketertinggalan Apple dalam AI

Apple hingga kini masih belum sepenuhnya berhasil memikat konsumen dengan fitur AI pada iPhone, iPad, dan Mac. Platform Apple Intelligence yang dirilis tahun lalu pun dianggap tertinggal dari kompetitor. Apple kini berupaya membuka akses ke model bahasa besar (LLM) mereka kepada para pengembang eksternal untuk memperkaya App Store dengan aplikasi berbasis AI.

Untuk pengenalan objek di dunia nyata, Apple masih mengandalkan teknologi pihak ketiga seperti Google Lens dan OpenAI melalui fitur Visual Intelligence di iPhone. Ke depannya, Apple diperkirakan akan meluncurkan teknologi buatan sendiri untuk mendukung ekosistem perangkat AI mereka.

Lebih Banyak Produk Baru di 2026-2027

Selain kacamata pintar, Apple juga berencana merilis ponsel lipat pertamanya di akhir tahun 2026. Perusahaan juga menyiapkan desain-desain produk baru untuk tahun 2027, termasuk iterasi Vision Pro yang lebih ringan dan terjangkau, serta versi yang dapat ditambahkan ke Mac untuk performa lebih tinggi.

Namun, dengan banyaknya inovasi yang dikembangkan, tantangan Apple tetap besar — mulai dari integrasi AI yang belum matang hingga tekanan pasar dari para pesaing yang sudah lebih dahulu bergerak.

 

Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang! 

Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!

 

Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.

Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.