Harga Bitcoin Alami Kenaikan, Dampak Inflasi AS?

Bitcoin kembali melonjak mendekati level $105.000 setelah sempat terkoreksi ke level $101.000 beberapa saat sebelumnya. Kenaikan tersebut didorong oleh serangkaian sentimen positif, termasuk data inflasi CPI AS yang lebih rendah dari perkiraan, pernyataan optimistis dari Presiden Trump, serta berita bahwa Coinbase resmi bergabung dengan indeks S&P 500. Harga BTC sempat menyentuh $104.700, sementara Ethereum sempat melonjak 9% ke $2.700, memimpin kenaikan altcoin lainnya.
Laporan inflasi CPI yang menunjukkan penurunan ke 2,3%, lebih rendah dari ekspektasi ekonom di 2,4%, serta merupakan angka terendah sejak 2021, memicu optimisme investor. Terlepas dari ketidakpastian terkait dampak kebijakan dagang Presiden Trump yang masih membayangi, perkembangan tersebut menggambarkan kondisi ekonomi AS yang masih cukup solid.
Reku’s takeaway: Berlanjutnya sentimen positif di pasar crypto hari ini telah membawa Bitcoin dan altcoin mendekati area resistance yang apabila dapat dilewati, berpotensi membawa Bitcoin mencetak rekor harga tertinggi baru. Akan tetapi, preferensi para investor yang secara umum cenderung wait and see saat ini mungkin akan lebih mengarah pada kondisi sideways, kecuali terdapat katalis baru yang cukup kuat untuk mengubah pandangan dan kekhawatiran terhadap ketidakpastian dampak kebijakan tarif AS. Namun, di tengah lanskap pasar crypto sekarang yang semakin dinamis, kejutan bisa saja terjadi.
Disclaimer: Pergerakan harga aset crypto sangat fluktuatif, harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu. Pergerakan harga aset crypto dipengaruhi oleh banyak faktor yang harus Anda gali informasinya. Investasi aset Anda di aset crypto merupakan investasi beresiko tinggi. Semua keputusan jual beli aset crypto Anda merupakan keputusan Anda sendiri dan tidak dipengaruhi oleh pihak lain. Artikel ini hanya bersifat informasional dan bukan merupakan saran atau rekomendasi investasi.