Investing
Market
Learning Hub
Security
Fees
Other
Download Reku Apps
google-icon

Analysis

Analisa Kripto
Analisa Makro
Ringkasan Reku
Update Saham AS
Analisa Saham AS
Update Kripto
Publikasi (Deep Dives)
Harga Emas Menuju $5.000, Potensi Krisis Global dan Peluang di ETF VanEck Gold Miners?
Analisa Saham AS
Share!

Harga Emas Menuju $5.000, Potensi Krisis Global dan Peluang di ETF VanEck Gold Miners?

16 December 2025
3 min read
Harga Emas Menuju $5.000, Potensi Krisis Global dan Peluang di ETF VanEck Gold Miners?

Emas kembali menegaskan statusnya sebagai aset safe haven utama di tengah ketidakpastian global yang meningkat. Sepanjang 2025, harga emas mencetak rekor demi rekor hingga menembus $4.300 per troy ounce, didorong kombinasi faktor geopolitik, lonjakan utang AS, tekanan politik terhadap independensi The Fed, serta memudarnya kepercayaan terhadap dolar AS. Pertanyaannya kini bergeser: apakah emas bisa melaju ke $5.000?

Secara historis, emas selalu bersinar di masa krisis. Saat krisis finansial global 2008, harga emas menembus $1.000. Ketika pandemi Covid-19, emas melampaui $2.000. Di era perang dagang dan eskalasi tarif AS pada 2025, emas bahkan melesat ke atas $3.000 dan terus naik. Polanya konsisten: ketika kepercayaan pada sistem keuangan goyah, emas menjadi pelarian utama.

Bank Sentral, Inflasi, dan Melemahnya Dolar

Pendorong terkuat reli emas kali ini datang dari bank sentral global. Untuk tahun ketiga berturut-turut, pembelian emas oleh bank sentral melampaui 1.000 ton, terutama dari negara berkembang yang ingin mengurangi ketergantungan pada dolar AS. Pasca pembekuan aset Rusia, emas dipandang sebagai cadangan devisa yang bebas risiko sanksi.

Di sisi lain, ekspektasi penurunan suku bunga The Fed membuat emas semakin menarik. Emas memang tidak memberikan imbal hasil bunga, tetapi dalam lingkungan suku bunga rendah, opportunity cost memegang emas turun drastis. Ditambah lagi, emas cenderung bergerak berlawanan arah dengan dolar — dan dolar AS sepanjang 2025 berada di bawah tekanan defisit fiskal dan utang pemerintah yang membengkak.

 

Apakah Emas Terlalu Mahal?

Koreksi tajam pada Oktober 2025 menimbulkan kekhawatiran bahwa emas sudah overbought. Secara teknikal, indikator seperti RSI memang sempat berada di zona jenuh beli. Namun secara struktural, permintaan belum mencapai puncaknya. Kepemilikan ETF emas global masih di bawah level tertinggi saat pandemi 2020, sementara bank sentral belum menunjukkan tanda-tanda akan mengurangi cadangan mereka.

Selama ketegangan geopolitik, perang dagang, dan ketidakpastian kebijakan moneter masih berlanjut, narasi emas sebagai pelindung nilai tetap solid.

 

VanEck Gold Miners ETF (GDX): Leverage dari Kenaikan Harga Emas

Bagi investor saham AS, kenaikan emas tidak hanya bisa dimanfaatkan lewat bullion atau ETF emas fisik, tetapi juga melalui ETF saham tambang emas, seperti VanEck Gold Miners ETF (GDX).

ETF ini berisi perusahaan tambang emas global besar seperti Newmont dan Barrick Mining, yang secara historis memiliki leverage operasional terhadap harga emas. Artinya, ketika harga emas naik 10%, laba perusahaan tambang bisa naik lebih besar karena biaya produksi relatif tetap. Inilah yang membuat saham dan ETF gold miners sering mengungguli emas fisik di fase bull market.

Pada 2025, saham-saham tambang emas AS menunjukkan performa kuat seiring lonjakan margin, arus kas bebas yang membaik, dan neraca yang jauh lebih sehat dibanding siklus komoditas sebelumnya.

 

XAUT & PAXG sebagai “Gold 2.0”

Selain emas fisik dan saham tambang emas melalui VanEck Gold Miners ETF, reli emas global juga membuka ruang bagi emas berbasis blockchain seperti Tether Gold (XAUT) dan PAX Gold (PAXG).

XAUT dan PAXG merepresentasikan kepemilikan emas fisik 1:1 yang disimpan di vault, namun ditransaksikan secara digital di jaringan blockchain. Bagi investor yang ingin eksposur emas tanpa biaya penyimpanan fisik, lebih fleksibel lintas negara, dan bisa diperdagangkan 24/7, token emas menjadi alternatif yang semakin relevan.

 

Gold ke $5.000: Masuk Akal atau Terlalu Ambisius?

Target $5.000 per ounce memang terdengar agresif, tetapi bukan mustahil jika:

  • Ketegangan geopolitik global berlanjut atau meningkat
  • The Fed memangkas suku bunga lebih dalam dari ekspektasi
  • Dolar AS terus melemah akibat defisit dan utang
  • Bank sentral tetap agresif mengakumulasi emas

Dalam skenario ini, emas fisik berfungsi sebagai pelindung nilai, sementara VanEck Gold Miners ETF menawarkan potensi return yang lebih agresif bagi investor saham AS.

 

Reku Takeaway

Emas bukan sekadar aset defensif di era ketidakpastian ekstrem, emas kembali menjadi aset strategis global. Jika narasi krisis dan de-dolarisasi berlanjut, maka diskusi soal emas menuju $5.000 bukan lagi sekadar spekulasi, melainkan tail risk scenario yang layak diperhitungkan.

Bagi investor pasar saham, ETF VanEck Gold Miners bisa menjadi cara untuk menunggangi reli emas dengan potensi imbal hasil yang lebih besar, tentu dengan volatilitas yang juga lebih tinggi.

 

Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang! 

Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!

Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.

Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.

Stephanus Renaldi
AuthorStephanus Renaldi
Share!
Related Articles
    Saham Target (TGT) Berpotensi Naik +20%, Sinyal Rebound Mulai Terbentuk
  1. Saham Target (TGT) Berpotensi Naik +20%, Sinyal Rebound Mulai Terbentuk
  2. 15 December 2025
    1 min read
    Analisa Saham AS
    Costco (COST): Potensi Rebound dari Demand Kuat, Didukung Kinerja Kuartalan yang Solid
  3. Costco (COST): Potensi Rebound dari Demand Kuat, Didukung Kinerja Kuartalan yang Solid
  4. 12 December 2025
    1 min read
    Analisa Saham AS
Analysis
In-depth market analysis
Blog
Learn more about crypto
FAQ
Find out the latest Crypto and Stock news
Market
Start exploring and investing in Crypto assets and US Stocks on Reku