Key Takeaways:

• Saham Pilihan: Pasar saham Amerika Serikat menutup pekan ini dengan penurunan di sektor teknologi.
• Update Saham: Palantir Technologies (NYSE: PLTR) mencatat minggu terburuknya sejak April, dengan saham anjlok lebih dari 11% setelah merilis laporan keuangan kuartal ketiga.
• Berita Sepekan: Nvidia Perkuat Ekosistem AI Australia Lewat Pendanaan Besar Firmus Technologies

Pasar saham Amerika Serikat menutup pekan ini dengan pelemahan di sektor teknologi. Ketiga indeks utama bergerak: S&P 500 naik tipis +0,13%, Dow Jones Industrial Average naik +1%, dan Nasdaq Composite turun -0,74%. Tekanan terbesar datang dari pelemahan saham teknologi serta meningkatnya kekhawatiran mengenai kondisi makro ekonomi AS.

Sinyal Makro: Pasar Tenaga Kerja Mulai Melemah

Data terbaru menunjukkan bahwa kekuatan pasar tenaga kerja AS mulai retak.
Laporan dari Challenger, Gray & Christmas mencatat 153.074 pengumuman PHK pada Oktober, angka tertinggi untuk bulan tersebut sejak 2003. Lonjakan PHK ini menjadi indikator bahwa perusahaan mulai menahan ekspansi dan memangkas biaya, mencerminkan semakin rapuhnya permintaan.

Ketidakpastian semakin meningkat karena penundaan rilis data resmi seperti non-farm payrolls, akibat penutupan sebagian pemerintah AS. Minimnya data membuat investor sulit membaca arah ekonomi, khususnya terkait ekspektasi pemangkasan suku bunga yang sebelumnya sempat menguat.

The Fed & Pasar Obligasi: Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga Memudar

Beberapa pejabat Federal Reserve memberi sinyal bahwa rate cut kemungkinan tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Akibatnya, yield obligasi AS kembali naik, memperketat kondisi finansial dan menekan valuasi perusahaan berkapitalisasi besar.

Di tengah kenaikan yield dan ketidakpastian ekonomi, investor terlihat melakukan profit taking setelah reli panjang sejak pertengahan tahun—terutama pada saham teknologi berharga tinggi.

Big Tech dan Saham AI: Uji Realitas Setelah Euforia Panjang

Sektor teknologi menjadi pemberat utama pasar pekan ini.

• Nvidia (NVDA) turun sekitar 3,7%, di tengah keraguan investor terhadap keberlanjutan hype AI.
• Amazon (AMZN) melemah hampir 3%, meski divisi cloud mencatat hasil yang cukup solid.

Dengan sektor teknologi kini menyumbang 36% bobot S&P 500, setiap koreksi di perusahaan raksasa memberikan dampak kuat terhadap indeks. Investor terlihat mulai menyeimbangkan kembali ekspektasi pertumbuhan AI dengan realita perlambatan ekonomi.

 

Reku Takeaway

Koreksi pekan ini memberikan pesan jelas: ekonomi AS mulai menunjukkan tanda-tanda kerentanan, terutama pada sisi tenaga kerja. Ketergantungan besar pasar terhadap Big Tech meningkatkan risiko volatilitas, sementara valuasi yang sudah tinggi mulai diuji oleh kondisi makro yang melemah.

Bagi investor jangka panjang, ini adalah momen tepat untuk:

• mengevaluasi kembali eksposur sektor teknologi,
• memperkuat diversifikasi,
• dan bersiap menghadapi data ekonomi kuartal IV yang akan menjadi penggerak pasar berikutnya.

Dengan kombinasi tekanan makro, valuasi yang terlalu premium, dan ketidakpastian kebijakan Fed, pasar saham AS memasuki fase realisasi risiko menjelang akhir 2025.

 

Investasi Saham AS Sekarang!

Berita Saham dalam Sepekan Terakhir

• 🌍 Bearish – Palantir Technologies (NYSE: PLTR) mencatat minggu terburuknya sejak April, dengan saham anjlok lebih dari 11% setelah merilis laporan keuangan kuartal ketiga. Ironisnya, hasil kinerja perusahaan sebenarnya melampaui ekspektasi analis — baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih. Namun, investor tampaknya masih gelisah terhadap valuasi yang sangat tinggi dan keberlanjutan pertumbuhan Palantir ke depan.

Cek Harga PLTR Hari Ini!

• 🐲 Neutral – Sebagai pendukung utama Firmus Technologies, Nvidia semakin memperluas pengaruhnya dalam pengembangan infrastruktur AI global. Pendanaan A$500 juta ($327 juta) yang diraih Firmus mempercepat pembangunan data center bertenaga energi terbarukan di Australia, memperkuat posisi Nvidia sebagai pusat dari ekosistem komputasi AI modern.

Cek Harga NVDA Hari Ini!

• 🌍 Bullish – Toyota Motor resmi memulai produksi di pabrik baterai senilai $13,9 miliar di North Carolina, sekaligus mengonfirmasi rencana untuk menambah investasi hingga $10 miliar lebih besar dari yang sebelumnya diumumkan dalam lima tahun ke depan di Amerika Serikat. Langkah ini disebut oleh CEO Toyota Motor North America, Tetsuo Ogawa, sebagai “momen penting dalam sejarah Toyota.” Fasilitas ini menjadi pabrik baterai internal pertama Toyota di luar Jepang, awalnya diumumkan pada 2021 sejalan dengan dorongan pemerintah AS untuk memperkuat rantai pasok baterai domestik bagi kendaraan listrik dan hybrid. Kini, tren pasar justru menguntungkan Toyota: permintaan kendaraan hybrid melonjak pesat sementara minat terhadap EV murni melambat. Melalui data Motor Intelligence, Toyota memegang pangsa pasar hybrid terbesar di AS (51%) hingga kuartal ketiga 2025.

Cek Harga TM Hari Ini!

 

Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.

Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.