Invest
Trade Crypto
Futures
Explore
Wallet
Learning Hub
Regulation & Security
Download Reku Apps
google-icon

Analysis

Publikasi (Deep Dives)
Analisa Kripto
Analisa Makro
Ringkasan Reku
Update Saham AS
Analisa Saham AS
Update Kripto
Indeks Teknologi Saham AS Cetak Rekor Lagi Di Tengah Tekanan Tarif dan Ketidakpastian The Fed
Analisa Saham AS
Share!

Indeks Teknologi Saham AS Cetak Rekor Lagi Di Tengah Tekanan Tarif dan Ketidakpastian The Fed

08 August 2025
4 min read
Indeks Teknologi Saham AS Cetak Rekor Lagi Di Tengah Tekanan Tarif dan Ketidakpastian The Fed

Key Takeaways:

  • Saham Pilihan:  Pasar saham Amerika Serikat menutup pekan pertama Agustus 2025 dengan kinerja yang bervariasi. 
  • Update Saham: Saham TSMC melonjak ke rekor tertinggi setelah pemerintah Taiwan mengonfirmasi perusahaan akan dikecualikan dari tarif 100%. 
  • Berita Sepekan: Palantir Technologies (PLTR) berhasil mengamankan kontrak jumbo senilai hingga $10 miliar dari Angkatan Darat Amerika Serikat.

Pasar saham Amerika Serikat menutup pekan pertama Agustus 2025 dengan kinerja yang bervariasi. Meskipun Nasdaq mencetak rekor tertinggi baru berkat lonjakan saham teknologi seperti Apple, dua indeks utama lainnya—S&P 500 dan Dow Jones—justru tertahan oleh pelemahan sejumlah emiten besar serta tekanan sentimen global dan domestik.

Kinerja Indeks Sepekan

  • Nasdaq Composite: +2,98 persen
  • S&P 500: +1,63 persen
  • Dow Jones Industrial Average (DJIA): +0,87 persen

Nasdaq Memimpin Kenaikan, Saham Apple Bersinar

Nasdaq menjadi pemimpin penguatan pasar minggu ini setelah mencetak rekor ke-17 sepanjang tahun 2025. Lonjakan tersebut didorong oleh penguatan saham-saham teknologi, khususnya Apple, yang naik lebih dari 6 persen dalam sepekan. Penguatan ini terjadi setelah Apple mengumumkan rencana investasi sebesar 100 miliar dolar AS di dalam negeri. Langkah tersebut juga memungkinkan Apple mendapatkan pengecualian dari tarif impor baru yang diterapkan oleh pemerintahan Trump, khususnya untuk produk teknologi buatan lokal.

Saham-saham lain seperti Nvidia, Amazon, dan Microsoft juga turut menopang kinerja Nasdaq seiring antusiasme investor terhadap potensi pertumbuhan di sektor kecerdasan buatan dan infrastruktur digital.

S&P 500 dan Dow Tertahan oleh Koreksi Emiten Besar

Berbeda dengan Nasdaq, S&P 500 dan Dow Jones mengalami tekanan akibat penurunan tajam sejumlah saham unggulan. Saham Eli Lilly turun sekitar 14 persen akibat kekhawatiran terhadap data uji klinis dan realisasi penjualan yang di bawah ekspektasi. Fortinet, perusahaan keamanan siber, juga mencatat penurunan setelah menyampaikan prospek pertumbuhan yang lebih lemah.

Koreksi pada saham-saham ini memberikan tekanan signifikan terhadap indeks yang memiliki eksposur besar terhadap sektor kesehatan dan teknologi informasi.

Tarif Impor Baru dan Ketidakpastian The Fed

Pekan ini juga diwarnai oleh pengumuman tarif impor baru dari mantan Presiden Donald Trump, yang kembali mencalonkan diri dalam pemilihan presiden 2025. Tarif tersebut mencakup peningkatan bea masuk hingga 100 persen untuk berbagai produk dari luar negeri, termasuk semikonduktor. Walaupun beberapa perusahaan seperti Apple dan TSMC mendapatkan pengecualian karena investasi domestik mereka, kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran akan lonjakan inflasi dan terganggunya rantai pasok.

Ketidakpastian juga muncul dari arah kebijakan suku bunga. Pasar berharap The Fed dapat memangkas suku bunga dalam waktu dekat, namun sinyal dari bank sentral masih menunjukkan kehati-hatian karena tekanan inflasi dan risiko ketidakstabilan pasar.

Musim Laporan Keuangan Campuran

Sebagian besar perusahaan dalam indeks S&P 500 mencatatkan kinerja di atas ekspektasi. Sekitar 82 persen emiten yang telah melaporkan hasil kuartal II berhasil melampaui estimasi analis, dengan rata-rata kejutan laba sebesar 8 persen. Namun tidak semua laporan memberikan efek positif. Saham AMD, Super Micro Computer, dan Disney mengalami tekanan karena laporan keuangan yang kurang menggembirakan.

Hal ini menandakan bahwa investor tetap selektif dan fokus pada prospek jangka panjang serta panduan pertumbuhan dari masing-masing perusahaan.

Ringkasan Faktor Pendukung dan Penekan Pasar

Faktor Pendukung Faktor Penekan
Saham teknologi memimpin penguatan indeks Tarif impor baru dari Trump
Laporan keuangan mayoritas melebihi ekspektasi Koreksi saham Eli Lilly dan Fortinet
Harapan pemangkasan suku bunga The Fed Ketidakpastian kebijakan moneter dan risiko inflasi

Reku Takeaway

Pekan pertama Agustus menunjukkan dinamika pasar yang kontras. Di satu sisi, sektor teknologi mendorong Nasdaq mencetak rekor baru, mencerminkan optimisme terhadap inovasi dan kinerja keuangan yang kuat. Di sisi lain, tekanan dari kebijakan tarif dan potensi gejolak di kebijakan moneter membatasi ruang kenaikan S&P 500 dan Dow Jones.

Investor akan mencermati data inflasi yang akan dirilis dalam pekan mendatang serta pernyataan dari pejabat The Fed untuk mendapatkan arah yang lebih jelas mengenai kebijakan suku bunga dan dampaknya terhadap pasar. Seiring meningkatnya ketegangan politik menjelang pemilu, volatilitas pasar diperkirakan tetap tinggi dalam beberapa bulan ke depan.

 

Investasi Saham AS Sekarang!

Berita Saham dalam Sepekan Terakhir

  • 🌍 Bullish – Saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC) melonjak ke rekor tertinggi setelah pemerintah Taiwan mengonfirmasi bahwa perusahaan raksasa chip tersebut akan dikecualikan dari tarif 100% yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap impor semikonduktor. Kebijakan ini muncul di tengah memanasnya tensi perdagangan global, khususnya di sektor teknologi strategis seperti chip.

Cek Harga TSM Hari Ini!

  • 🐲 Bullish – Palantir Technologies (PLTR), perusahaan perangkat lunak kecerdasan buatan asal Denver, berhasil mengamankan kontrak jumbo senilai hingga $10 miliar dari Angkatan Darat Amerika Serikat. Kontrak ini akan berjalan selama satu dekade dan menjadikan Palantir sebagai mitra strategis utama dalam transformasi digital militer AS.

Cek Harga PLTR Hari Ini!

  • 🌍 Bullish – McDonald’s melaporkan pendapatan dan laba kuartalan yang melampaui ekspektasi analis, didorong oleh promosi kreatif dan peluncuran produk baru seperti McCrispy Chicken Strips serta kolaborasi dengan film “Minecraft”. Penjualan same-store meningkat 3,8% — pertumbuhan terbesar dalam hampir dua tahun — dengan kontribusi dari kenaikan penjualan internasional dan pemulihan di pasar AS sebesar 2,5% setelah dua kuartal berturut-turut mengalami penurunan. Namun, CEO Chris Kempczinski tetap berhati-hati terhadap daya beli konsumen berpenghasilan rendah, yang menurutnya terus menurun secara signifikan dibanding tahun lalu. McDonald’s berupaya menggandeng kembali segmen ini melalui inisiatif harga terjangkau seperti promo $5 meal deal dan harga Snack Wraps $2,99 yang diperpanjang hingga akhir tahun.

Cek Harga MCD Hari Ini!

 

Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.

Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.

Stephanus Renaldi
AuthorStephanus Renaldi
Share!
Analysis
Find out the latest Crypto analysis info
Blog
Learn more about crypto
FAQ
Find out the latest Crypto and Stock news
Market
Start exploring and investing in Crypto assets and US Stocks on Reku