Katalis $23 Triliun: Apakah Reli Saham China Kali Ini Benar-Benar Nyata?

Selama bertahun-tahun, investor global skeptis terhadap saham China. Setiap kali ada pantulan, selalu berakhir dengan “false start” dan kekecewaan. Namun kali ini ada yang berbeda. Harga mulai menanjak, sentimen mulai pulih, dan—yang terpenting—ada bahan bakar nyata di balik reli ini.
Bagi banyak investor yang sudah lelah menunggu, inilah saatnya melihat ulang pasar China. Reli kali ini bisa jadi memiliki kaki yang panjang.
📈 Harga Bicara, Investor Mendengarkan
Beberapa saham internet China mulai menunjukan tren yang sehat. Basket internet China menguat, saham-saham besar seperti Alibaba dan Baidu berhasil kembali menembus moving average jangka panjang, sementara ETF KWEB menunjukkan momentum.
Dalam dunia pasar modal, harga bukan sekadar noise—tapi sinyal. Ketika harga dan fundamental mulai sejalan, modal akan segera mengikuti. Saat aset yang lama terabaikan mulai bergerak, manajer dana, benchmark, hingga model faktor terpaksa masuk agar tidak tertinggal.
Momentum memang bukan tesis utama. Tapi ia memberi tanda bahwa pasar mungkin sedang berubah arah.
Cek Harga Saham BABA Disini!
💰 Tembok Tabungan $23 Triliun
Rahasia terbesar ada di sisi domestik: rumah tangga China saat ini menyimpan sekitar $23 triliun dalam bentuk tunai, jumlah yang hampir setara dengan seluruh PDB negara tersebut. Sebagian besar tersimpan di deposito dengan imbal hasil nyaris nol.
Dulu, properti menjadi tempat utama untuk menyimpan kekayaan. Namun sektor properti masih dalam fase pemulihan. Cepat atau lambat, perilaku investor rumah tangga akan berubah. Uang yang tidak lagi bisa tumbuh di properti dan deposito harus mencari rumah baru—dan pasar saham adalah kandidat utama.
Hitungannya sederhana:
-
1% dari tabungan itu = $200 miliar aliran dana baru.
-
2% = hampir setengah triliun dolar.
Tidak perlu banjir dana untuk menggerakkan pasar. Cukup setetes dari lautan tabungan ini bisa menyalakan siklus bull market baru. Dan ketika harga mulai naik, keyakinan akan menular. Investor lokal akan ikut masuk, menciptakan flywheel positif.
🏛️ Kebijakan Kali Ini Lebih Bersahabat
Salah satu penyebab reli China kerap terhenti di masa lalu adalah regulasi yang menekan terlalu cepat. Sekarang ceritanya agak berbeda. Regulator terlihat lebih pro-stabilitas:
-
Mengurangi laju IPO agar suplai tidak membanjiri permintaan,
-
Membatasi penjualan saham oleh insider supaya investor ritel tidak merasa selalu jadi exit liquidity,
-
Mendorong buyback & dividen lewat kebijakan “market value management.”
Belum sempurna memang, tapi ini jauh lebih baik daripada siklus lama yang penuh kejutan. Hasilnya: risiko jangka pendek lebih terkendali, sehingga investor lebih percaya diri untuk bertahan.
📊 Fundamental: Dari “Growth at Any Cost” ke Disiplin
Fundamental tidak harus spektakuler, yang penting tidak mengganggu momentum. Untungnya, perusahaan besar China mulai menunjukkan tanda kedewasaan:
-
Cloud & AI mulai masuk ke laporan keuangan,
-
Perdagangan internasional jadi mesin pertumbuhan baru,
-
Efisiensi biaya meningkat berkat fokus pada profitabilitas,
-
Buyback dan dividen bukan lagi gimmick, tapi strategi konsisten.
Dulu perusahaan besar China sering menghamburkan kas untuk ekspansi tanpa arah. Kini mereka berperilaku seperti pemilik sejati, menjaga modal, dan mengembalikannya ke investor.
🔑 Kenapa Reli Kali Ini Bisa Bertahan?
Jika kita gabungkan faktor-faktor di atas, gambarnya jelas:
-
Tabungan domestik raksasa yang mencari imbal hasil,
-
Kebijakan pro-pasar yang lebih stabil,
-
Perusahaan besar yang lebih disiplin dalam menciptakan nilai.
Hasilnya bukan sekadar reli teknikal, melainkan potensi lahirnya bull market multi-tahun.
Risiko tentu tetap ada—geopolitik, salah langkah kebijakan, atau perlambatan global bisa mengganggu. Tapi untuk pertama kalinya dalam satu dekade, China punya likuiditas dan disiplin struktural untuk menopang reli jangka panjang.
Ini bukan sekadar harapan kosong. Ini soal matematika, aliran dana, dan perubahan perilaku. Dan ketika tiga hal itu bertemu, harga biasanya mengikuti.
✅ Kesimpulan: Reli saham China kali ini punya bahan bakar nyata—$23 triliun tabungan rumah tangga, kebijakan yang lebih ramah pasar, serta perusahaan yang akhirnya bertindak demi pemegang saham. Inilah mengapa banyak yang percaya bull market China kali ini bukan sekadar pantulan sementara.
.
.
.
.
.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.
- Oracle Ambil Peran Besar di Deal TikTok, Apa Artinya untuk Investor?
- Trading Plan $JD: JD.com Potensi Rebound ke $48–62 dengan Upside +40%
- Data Ekonomi Amerika Serikat Kuat, Hambat Optimisme Pemotongan Suku Bunga


