Oracle Ambil Peran Besar di Deal TikTok, Apa Artinya untuk Investor?

Saham Oracle Corp. (NYSE: ORCL) menjadi sorotan setelah muncul kabar bahwa perusahaan teknologi tersebut akan memainkan peran utama dalam rencana divestasi TikTok di Amerika Serikat. Pada perdagangan terakhir, saham Oracle ditutup di level $282,76 (+0,25%), menunjukkan optimisme investor atas peluang baru dari kesepakatan ini.
Latar Belakang TikTok Deal
Pemerintah AS mewajibkan ByteDance Ltd., induk TikTok asal Beijing, untuk melepas operasi TikTok di AS atau menghadapi larangan penuh. Presiden Donald Trump tengah merundingkan skema pelepasan TikTok US kepada konsorsium investor Amerika, yang melibatkan Oracle, Andreessen Horowitz, dan Silver Lake.
Kesepakatan ini berpotensi menciptakan entitas TikTok US dengan kepemilikan mayoritas oleh investor Amerika, sementara ByteDance hanya mempertahankan porsi di bawah 20%.
Peran Strategis Oracle
Oracle tidak hanya sekadar penyedia cloud bagi TikTok, tetapi juga akan:
- Mengelola data pengguna AS dengan sistem keamanan tinggi.
- Mengawasi algoritma TikTok versi AS, yang akan dilatih ulang secara independen dari ByteDance.
- Bekerja sama dengan pemerintah AS untuk meninjau kode sumber dan memastikan keamanan siber.
Langkah ini memperkuat posisi Oracle sebagai penyedia layanan cloud yang dipercaya untuk menangani isu geopolitik dan keamanan data, sebuah nilai tambah yang bisa memperbesar pangsa pasar cloud mereka dibanding pesaing seperti Amazon Web Services (AWS) dan Microsoft Azure.
Potensi Dampak ke Saham Oracle
- Peningkatan Pendapatan Cloud – TikTok adalah salah satu klien terbesar Oracle dalam bisnis cloud. Perluasan kontrak berarti arus pendapatan lebih stabil dan jangka panjang.
- Nilai Strategis Baru – Jika Oracle berhasil mengamankan peran sebagai pengawas algoritma, reputasinya di sektor keamanan data dan cloud computing bisa naik signifikan.
- Sentimen Politik Positif – Kedekatan Larry Ellison (pendiri Oracle) dengan Trump bisa mempermudah jalan kesepakatan, meski tetap ada risiko politik dari pihak Beijing.
Bagi investor, kabar ini memperkuat narasi bahwa Oracle tidak hanya bersaing di cloud, tetapi juga menjadi mitra strategis pemerintah AS di tengah tensi geopolitik.
Risiko yang Perlu Dicermati
- Ketidakpastian Regulasi – Kesepakatan harus lolos pengawasan Kongres AS dan restu dari pemerintah Tiongkok.
- Batas Waktu Divestasi – Deadline pelepasan saham ByteDance jatuh pada 16 Desember 2025, memberi ketidakpastian jangka pendek.
- Risiko Geopolitik – Jika Beijing menolak skema lisensi algoritma, kesepakatan bisa batal.
Reku Takeaway
Dengan posisi uniknya, Oracle berpotensi menjadi pemenang besar dari kesepakatan TikTok. Selain menambah pendapatan cloud, keterlibatan dalam mengawasi algoritma TikTok memberi perusahaan nilai strategis yang sulit ditandingi kompetitor.
Namun, investor juga harus waspada terhadap risiko politik dan regulasi. Saham Oracle berpotensi melanjutkan tren positif jika kesepakatan disetujui, tetapi volatilitas bisa meningkat menjelang tenggat divestasi.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.