Invest
Trade Crypto
Futures
Explore
Wallet
Learning Hub
Regulation & Security
Download Reku Apps
google-icon

Analysis

Analisa Makro
Ringkasan Reku
Update Saham AS
Analisa Saham AS
Update Kripto
Publikasi (Deep Dives)
Analisa Kripto
Musim Dingin Tak Lagi Dongkrak Permintaan Minyak: Saham Energi Terancam?
Analisa Saham AS
Share!

Musim Dingin Tak Lagi Dongkrak Permintaan Minyak: Saham Energi Terancam?

22 July 2025
3 min read
Musim Dingin Tak Lagi Dongkrak Permintaan Minyak: Saham Energi Terancam?

Pasar minyak saat ini tampak tenang. Namun di balik ketenangan tersebut, ada transformasi besar yang luput dari perhatian banyak pihak: perubahan musiman jangka panjang akibat bangkitnya China dan India sebagai konsumen minyak terbesar. Selama 25 tahun terakhir, tidak hanya permintaan global yang melonjak, tetapi pola permintaan tahunan juga berubah secara signifikan — dan hal ini sangat penting untuk tahun ini.

Musim Dingin Tak Lagi Jadi Puncak Permintaan

Sebelumnya, permintaan minyak global selalu memuncak saat musim dingin di belahan bumi utara. Dari AS hingga Jerman dan Jepang, konsumsi minyak pemanas dan kerosin melonjak mulai Oktober. Bahkan hingga 2014, kuartal IV masih menjadi puncak tahunan permintaan dan harga minyak mentah. Namun sejak itu, pola tersebut telah berbalik: kuartal III kini menjadi periode dengan permintaan dan harga tertinggi.

Ini artinya, pasar minyak kini berada dalam kondisi paling ketat selama Juli hingga September — bukan lagi Oktober hingga Desember. Jika dilihat dalam jangka panjang, di luar gangguan besar seperti krisis keuangan 2008 dan pandemi Covid-19, perubahan ini terlihat jelas.

 

Tiga Faktor yang Mengubah Musim Pasar Minyak

  • Penurunan Struktural Konsumsi Bahan Bakar Musim Dingin
    Negara-negara maju semakin meninggalkan minyak sebagai bahan bakar pemanas rumah. Di AS, hanya 9% rumah yang masih menggunakan produk minyak olahan untuk pemanas, turun dari 17% pada 1990. Di Eropa, penurunan bahkan lebih drastis. Sebaliknya, konsumsi bahan bakar pesawat justru meningkat karena melonjaknya perjalanan saat musim panas.
  • Permintaan Minyak di Negara Berkembang Lebih Konsisten
    Negara berkembang, terutama di kawasan tropis dan Timur Tengah, menggunakan minyak secara lebih merata sepanjang tahun. Di musim panas, misalnya, Arab Saudi membakar lebih dari 800.000 barel per hari untuk pembangkit listrik demi pendingin udara — lebih banyak daripada total konsumsi minyak Belgia.
  • Perubahan Iklim Menghangatkan Musim Dingin
    Musim dingin yang semakin hangat karena perubahan iklim mengurangi kebutuhan pemanas. Di sisi lain, cuaca panas memicu lebih banyak perjalanan musim panas, meningkatkan konsumsi bahan bakar transportasi.

Tahun Ini, Permintaan Musim Panas Lebih Tinggi

Pada 2025, permintaan minyak global di kuartal III diperkirakan 500.000 barel per hari lebih tinggi dibandingkan kuartal IV. Ini hanya kelima kalinya sejak 1991 pola ini terjadi.

Meski OPEC+ telah meningkatkan produksi, harga minyak tetap stabil di atas $65 per barel — sekitar $10 lebih tinggi dibanding level terendah Mei lalu. Permintaan tinggi selama libur musim panas membantu menopang harga. Selain itu, China telah menyerap kelebihan pasokan dengan menimbun minyak untuk cadangan strategis dan komersial.

 

Namun, Penurunan Permintaan Akan Datang

Kondisi ini bersifat sementara. Mulai Oktober, semua peningkatan suplai OPEC+ akan sepenuhnya masuk pasar, ditambah dengan produksi tambahan dari Brasil, Guyana, dan Kanada. Sementara itu, pengolahan kilang global (refinery throughput) akan turun dari puncaknya 85,4 juta barel/hari di Agustus ke 81,7 juta barel/hari pada Oktober — penurunan 3,7 juta barel/hari, setara dengan produksi gabungan beberapa negara OPEC berukuran sedang.

Meski China terus menimbun minyak seperti dua bulan terakhir, surplus yang tercipta akan tetap besar, dan akan mengalir ke cadangan di wilayah yang menjadi titik harga acuan seperti Eropa barat laut (Brent) dan wilayah tengah AS (WTI).

Dampak ke Saham Energi (Oil & Gas)

Musim dingin yang tidak lagi menjadi periode “peak demand” membuat harga minyak berpotensi melemah di kuartal IV. Ini bisa berdampak negatif ke saham-saham energi, seperti:

  • ExxonMobil (XOM)
  • Chevron (CVX)
  • Occidental Petroleum (OXY)
  • ConocoPhillips (COP)
  • Saham-saham sektor energi di ETF XLE (Energy Select Sector SPDR Fund)

Jika permintaan minyak turun di Q4, maka margin produsen minyak bisa tertekan. Investor mungkin perlu mewaspadai koreksi di saham energi yang sebelumnya rally karena harga minyak tinggi di musim panas.

 

Reku Takeaway

Bisa saja perkiraan ini salah — baik dari sisi permintaan, suplai, atau keduanya. Namun jika kelebihan pasokan terjadi sesuai prediksi, meskipun sedikit lebih kecil, itu tetap cukup untuk menekan harga secara signifikan.

Seperti yang dikatakan: Winter is coming — dan musim dingin kali ini akan membawa kabar buruk bagi pasar minyak.

 

Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang! 

Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!

 

Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.

Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.

Stephanus Renaldi
AuthorStephanus Renaldi
Share!
Analysis
Find out the latest Crypto analysis info
Blog
Learn more about crypto
FAQ
Find out the latest Crypto and Stock news
Market
Start exploring and investing in Crypto assets and US Stocks on Reku