Novo Nordisk, Penguasa Obat Penurun Berat Badan Kini Kehilangan Momentum
Novo Nordisk A/S sempat menjadi bintang industri farmasi dunia berkat popularitas obat penurun berat badan Ozempic dan Wegovy. Kedua produk ini, yang berbasis bahan aktif semaglutide, membuat valuasi Novo melonjak hingga menjadi perusahaan publik paling bernilai di Eropa. Namun kini, posisi dominannya mulai tergerus akibat persaingan ketat, tekanan harga, serta munculnya obat tiruan murah di pasar.
Dari Ozempic ke Wegovy: Awal Kejayaan

Awalnya, Ozempic dikembangkan sebagai obat diabetes, tetapi kemudian ditemukan memiliki efek samping yang membantu menurunkan berat badan. Novo kemudian merilis versi khusus untuk penurunan berat badan bernama Wegovy pada 2021. Kombinasi keduanya menjadikan perusahaan asal Denmark ini pionir dalam kategori obat GLP-1 (Glucagon-Like Peptide-1) — jenis obat yang bekerja dengan meniru hormon pengatur nafsu makan.
Selama beberapa tahun, penjualan Wegovy dan Ozempic melonjak pesat, membantu Novo mengatasi perlambatan di bisnis insulin dan penyakit langka. Namun, dominasi itu mulai terguncang saat Eli Lilly & Co. meluncurkan obat sejenis bernama Zepbound pada 2023. Dalam uji klinis langsung, Zepbound menunjukkan hasil penurunan berat badan yang lebih baik dibanding Wegovy. Kini, total resep untuk Zepbound telah melampaui Wegovy, dan pendapatan globalnya diperkirakan mencapai $12,8 miliar pada 2025, lebih tinggi dari proyeksi Wegovy di $11,9 miliar.
Tersandung Produk Tiruan Murah

Salah satu faktor utama yang menekan kinerja Novo adalah menjamurnya produk tiruan GLP-1. Karena permintaan Wegovy sangat besar, produksi Novo sempat kewalahan memenuhi pasokan. Kondisi itu dimanfaatkan oleh apotek compounding — yang memproduksi versi tiruan tanpa izin penuh dari regulator dan menjualnya jauh lebih murah.
Misalnya, perusahaan telehealth Hims & Hers Health Inc. menjual versi tiruan Wegovy seharga $200 per bulan, dibandingkan harga resmi Wegovy sebesar $1.349. Meskipun FDA sudah menyatakan kekurangan semaglutide berakhir sejak Februari 2025 dan melarang produksi tiruan, banyak apotek tetap memanfaatkan celah hukum dengan mengubah dosis atau menambahkan bahan tambahan seperti vitamin B12. Novo memperkirakan lebih dari 1 juta pasien di AS kini memakai versi murah ini.
Strategi Balasan: Diskon, Gugatan, dan Transformasi Digital
Untuk menanggapi ancaman tersebut, Novo meluncurkan layanan NovoCare, menjual Wegovy dan Ozempic langsung ke pasien tunai dengan harga diskon. Namun, langkah ini tertinggal dari langkah Eli Lilly yang lebih dulu memperkenalkan LillyDirect di awal 2024.
Selain itu, Novo mengambil jalur hukum terhadap perusahaan telehealth dan apotek yang memasarkan obat tiruan GLP-1. Upaya kolaborasi juga sempat dicoba — Novo sempat bekerja sama dengan Hims & Hers untuk menjual Wegovy resmi pada April 2025. Namun, kemitraan itu berakhir dua bulan kemudian karena Hims tetap menjual produk tiruan.
CEO baru Mike Doustdar kini berupaya mengembalikan momentum dengan pemangkasan biaya dan akuisisi strategis, termasuk perebutan akuisisi perusahaan rintisan Metsera Inc., yang tengah mengembangkan obat obesitas eksperimental berbasis hormon amylin — kandidat yang menjanjikan efek samping lebih ringan dibanding GLP-1.
Pipeline Baru dan Tantangan Selanjutnya
Novo tengah mengembangkan versi dosis tinggi Wegovy, yang diklaim dapat menyaingi efektivitas Zepbound. Namun, proyek obat generasi selanjutnya CagriSema masih mengecewakan karena hasilnya di bawah ekspektasi.
Perusahaan juga berfokus pada pengembangan obat oral sebagai “batas berikutnya” dalam pasar penurun berat badan. Versi oral Wegovy telah diajukan ke FDA dan diharapkan meluncur awal 2026. Namun, kendala potensial muncul karena obat ini harus diminum dalam kondisi perut kosong untuk hasil optimal — sesuatu yang bisa menyulitkan pengguna.
Tekanan Politik dan Regulasi di AS
Selain tekanan kompetitif, Novo juga menghadapi tekanan politik dari pemerintahan Donald Trump yang berambisi menurunkan harga obat di AS. Pada November 2025, Novo dan Eli Lilly menandatangani kesepakatan untuk menurunkan harga Ozempic, Wegovy, dan Zepbound untuk program Medicaid dan Medicare.
Sebagai imbalannya, Novo mendapatkan proses percepatan persetujuan FDA untuk Wegovy dosis tinggi serta pembebasan tarif impor farmasi selama tiga tahun. Namun, perusahaan memperkirakan langkah ini akan memberikan dampak negatif langsung sebesar low single-digit terhadap pertumbuhan penjualan global tahun depan.
Reku Takeaway
Novo Nordisk kini berada di fase transisi penting. Dari penguasa pasar GLP-1 yang mengubah lanskap industri farmasi global, menjadi perusahaan yang harus beradaptasi dengan kompetisi ketat, tekanan harga, dan perubahan regulasi.
Keberhasilan CEO Mike Doustdar akan bergantung pada dua hal: kemampuan mempertahankan keunggulan inovasi lewat pipeline obat baru, dan kemampuan memulihkan kepercayaan pasar di tengah persaingan sengit dari Eli Lilly dan gempuran obat tiruan murah.
Novo Nordisk sedang menghadapi masa sulit setelah kejayaan Ozempic dan Wegovy. Persaingan dari Eli Lilly, harga obat tiruan, serta kebijakan penurunan harga di AS menekan margin dan prospek pertumbuhan. Namun, pipeline produk baru dan strategi efisiensi bisa menjadi katalis untuk kebangkitan kembali — menjadikan saham NVO sebagai cerita “turnaround” yang layak dipantau oleh investor jangka panjang.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.

