Pemerintahan Trump Dikabarkan Pertimbangkan Ambil Saham di Intel

Pemerintahan Presiden Donald Trump dikabarkan tengah melakukan pembicaraan dengan Intel Corp. untuk mengambil sebagian kepemilikan saham di perusahaan semikonduktor raksasa tersebut. Informasi ini berasal dari sejumlah sumber yang mengetahui langsung rencana tersebut, meski detail final masih dalam tahap pembahasan.
Langkah ini disebut akan membantu mendukung pembangunan pusat pabrik Intel di Ohio, yang sebelumnya dijanjikan menjadi fasilitas produksi chip terbesar di dunia. Namun, proyek tersebut berulang kali tertunda, bahkan sempat diundur hingga dekade 2030-an akibat masalah keuangan perusahaan.
Perubahan Sikap Terhadap CEO Intel
Menariknya, pembicaraan ini berlangsung hanya seminggu setelah Trump secara terbuka menyerukan penggantian CEO Intel, Lip-Bu Tan, dengan tuduhan adanya “konflik kepentingan” terkait hubungan masa lalunya dengan China. Jika kesepakatan tercapai, hal ini justru mengindikasikan Tan akan tetap memimpin Intel.
Pertemuan antara Trump dan Tan di Gedung Putih awal pekan ini disebut menjadi pemicu dimulainya pembahasan. Meski belum jelas besaran saham yang akan diambil, salah satu sumber mengatakan pemerintah AS akan membayar langsung investasi tersebut. Namun, rencana ini masih bisa batal sewaktu-waktu.
Dampak ke Pasar Saham
Kabar ini langsung mengangkat saham Intel yang sempat melonjak hingga 8,9% pada perdagangan Kamis dan ditutup menguat 7,4% di level $23,86, dengan kapitalisasi pasar sekitar $104,4 miliar. Setelah jam perdagangan reguler, sahamnya masih naik lagi sekitar 4%.
Pihak Gedung Putih menolak memberikan detail, sementara Intel hanya menyatakan komitmennya mendukung upaya Trump untuk memperkuat kepemimpinan teknologi dan manufaktur AS.
Langkah Intervensi Langsung Pemerintah
Jika terwujud, langkah ini akan memperkuat posisi keuangan Intel di tengah program penghematan dan pemutusan hubungan kerja. Ini juga menjadi kelanjutan pola intervensi langsung Trump di industri strategis, setelah sebelumnya pemerintah mengambil 15% hak dari penjualan semikonduktor ke China dan kepemilikan saham emas (“golden share”) di United States Steel Corp.
Pendekatan ini mirip dengan keputusan Departemen Pertahanan AS bulan lalu yang mengambil saham preferen senilai $400 juta di produsen mineral tanah jarang MP Materials Corp. – menjadikan Pentagon sebagai pemegang saham terbesar perusahaan tersebut.
Latar Belakang Masalah Intel
Sebagai pionir industri chip, Intel dalam beberapa tahun terakhir kehilangan pangsa pasar dan keunggulan teknologi. CEO sebelumnya, Pat Gelsinger, menjadikan ekspansi pabrik Ohio sebagai bagian rencana kebangkitan. Namun, kondisi keuangan yang memburuk membuat proyek itu melambat drastis.
Tan, yang memimpin sejak Maret 2025, kini lebih fokus menata keuangan perusahaan. Intel sebelumnya menjadi kandidat penerima dana terbesar dari Chips and Science Act 2022, tetapi masa depan program tersebut kini tidak pasti di bawah pemerintahan Trump.
Pemerintah AS bahkan sempat mempertimbangkan menggandeng Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC) untuk mengoperasikan pabrik Intel, namun CEO TSMC C.C. Wei menegaskan perusahaannya tetap fokus pada bisnis sendiri.
Faktor Politik
Ohio menjadi negara bagian strategis bagi Trump, yang memenangkannya di tiga pemilihan presiden terakhir. Negara bagian ini juga menjadi ajang perebutan kursi Senat pada 2026, menjadikannya medan politik yang penting bagi Partai Republik.
Reku Takeaway
Pemerintahan Trump kembali menunjukkan sinyal intervensi langsung di industri strategis dengan mempertimbangkan pengambilan saham di Intel, langkah yang dinilai penting untuk memperkuat proyek pabrik chip di Ohio yang sebelumnya tertunda. Potensi dukungan ini tak hanya memberikan suntikan dana bagi Intel, tetapi juga memperkuat upaya AS mengurangi ketergantungan pada manufaktur chip luar negeri. Pasar merespons positif kabar ini, terbukti dari lonjakan harga saham Intel hingga 8,9% dalam perdagangan intraday. Menariknya, meski sebelumnya sempat dikritik Trump, rencana kerja sama ini berpotensi mengamankan posisi CEO Lip-Bu Tan di perusahaan. Jika terealisasi, langkah ini bisa menjadi preseden baru bagi perusahaan teknologi strategis AS untuk mendapatkan dukungan langsung pemerintah, mengikuti jejak MP Materials dan US Steel.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.
- Nvidia Cari Jalan Tengah: Chip Baru B30A untuk Pasar China?
- Meta Rekrut Eksekutif AI Apple di Tengah Perlambatan Perekrutan
- Samsung Rebut Pangsa Pasar dari Apple di Amerika, Foldable Jadi Senjata Utama


