Saham AS Kembali Cetak Rekor, Meskipun Pasar Dibayangi Isu Fed dan Shutdown

Key Takeaways:
- Saham Pilihan: Pasar saham Amerika Serikat menutup pekan terakhir September hingga awal Oktober 2025 dengan penguatan signifikan.
- Update Saham: Nike membukukan penjualan naik 1% di Q1, melampaui ekspektasi meski laba bersih turun 31% YoY.
- Berita Sepekan: Apple Inc. membatalkan pembaruan besar Vision Pro untuk fokus mengembangkan kacamata pintar berbasis AI guna menyaingi Meta.
Pasar saham Amerika Serikat menutup pekan terakhir September hingga awal Oktober 2025 dengan penguatan signifikan, mendorong indeks utama kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.
- S&P 500 naik +1,08%
- Nasdaq Composite naik +1,6%
- Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik +0,59%
Kenaikan ini terutama ditopang oleh sektor teknologi dan saham-saham terkait kecerdasan buatan (AI) serta semikonduktor. Namun, sejumlah analis menyoroti bahwa reli kali ini semakin terkonsentrasi pada saham-saham besar, sehingga partisipasi pasar lebih sempit.
Faktor Makro yang Membayangi Pasar
Sejumlah isu makroekonomi menjadi sorotan pekan ini dan berpotensi mempengaruhi arah pasar ke depan:
- Pasar Tenaga Kerja Melemah
Pengumuman PHK di AS pada September turun sekitar 37% dibandingkan Agustus, namun sepanjang 2025 jumlah PHK masih tinggi. Rencana perekrutan bahkan tercatat di level terendah dalam 16 tahun, memperkuat pandangan bahwa pasar tenaga kerja mulai kehilangan momentum. - Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Pelaku pasar masih memantau kemungkinan pemotongan suku bunga di 2025. Walaupun ekspektasi pemangkasan pada Oktober sedikit menurun, kondisi ekonomi yang melemah bisa mendorong langkah pelonggaran ke depan. - Government Shutdown
Penutupan sebagian pemerintah federal membuat rilis data penting seperti Nonfarm Payrolls, CPI, dan klaim pengangguran mingguan tertunda. Hal ini menambah ketidakpastian karena pasar harus bergantung pada data alternatif yang terbatas. - Likuiditas Pasar
Ekspansi likuiditas (money creation) disebut sebagai faktor utama di balik reli saham, terutama pada sektor teknologi dan AI. Jika aliran likuiditas tetap deras, reli bisa berlanjut, namun pengetatan bisa menekan pasar. - Pertumbuhan Ekonomi Solid
Ekonomi AS tumbuh sekitar 3,8% pada kuartal II 2025, sementara defisit transaksi berjalan (current account) menyempit. Pertumbuhan ini mendukung prospek kinerja korporasi, dan perbaikan defisit dapat meredakan tekanan terhadap dolar AS.
Sorotan Saham Minggu Ini
Beberapa saham menonjol dengan pergerakan signifikan pekan ini:
- Occidental Petroleum (OXY) melemah sekitar 7,3% usai menjual unit kimia senilai US$9,7 miliar ke Berkshire Hathaway.
- Nvidia dan AMD terus menjadi motor reli berkat sentimen positif pada teknologi generatif AI.
- Tesla (TSLA) sempat menguat setelah pengiriman Q3 mencapai 497.099 unit, melampaui ekspektasi 454.000 unit, tetapi sahamnya berbalik melemah menjelang penutupan pekan.
- Caterpillar dan Southern Copper turut menguat, dengan Caterpillar berhasil menembus titik beli teknikal.
Prospek dan Tantangan ke Depan
Investor akan terus mencermati beberapa faktor utama yang menentukan arah pasar:
- Kebijakan suku bunga The Fed di tengah pelemahan pasar tenaga kerja.
- Dampak government shutdown yang menunda data ekonomi penting.
- Potensi rotasi sektor dari saham teknologi ke sektor defensif atau siklikal.
- Risiko koreksi akibat tingginya valuasi saham AI dan semikonduktor.
Reku Takeaway
Pekan ini, Wall Street kembali menorehkan rekor baru dengan dukungan kuat dari sektor teknologi dan AI. Namun, dinamika makroekonomi seperti kondisi tenaga kerja, arah kebijakan The Fed, serta ketidakpastian akibat shutdown tetap menjadi faktor risiko utama.
Ke depan, kemampuan pasar untuk mempertahankan reli kemungkinan akan ditentukan oleh keseimbangan antara momentum pertumbuhan ekonomi, aliran likuiditas, dan seberapa luas sektor-sektor lain dapat ikut menopang pergerakan indeks.
Investasi Saham AS Sekarang!
Berita Saham dalam Sepekan Terakhir
- 🌍 Neutral – Microsoft Corp. (MSFT) kembali menggebrak industri gim dengan perubahan besar pada layanan berlangganannya, Xbox Game Pass. Per 1 Oktober 2025, harga paket Ultimate dinaikkan dari $20 menjadi $30 per bulan, atau sekitar 50% lebih tinggi. Meski lebih mahal, Microsoft menjanjikan nilai tambah berupa katalog game yang lebih luas, fitur baru, dan pengalaman bermain yang lebih baik.
Cek Harga MSFT Hari Ini!
- 🐲 Bullish – Nike mencatatkan pertumbuhan penjualan 1% pada kuartal fiskal pertama, mengalahkan ekspektasi analis meski laba bersih turun 31% dari tahun sebelumnya. Penjualan grosir naik 7% dan Amerika Utara tumbuh 4%, sementara tantangan masih datang dari bisnis langsung yang turun 4%, penjualan Converse yang anjlok 27%, serta penurunan 9% di China. Perusahaan memperingatkan penjualan pada musim liburan akan turun tipis, sejalan dengan proyeksi penurunan 3%, dan biaya tarif yang lebih besar dari perkiraan, mencapai $1,5 miliar, diperkirakan menekan margin laba sepanjang 2026.
Cek Harga NKE Hari Ini!
- 🌍 Bullish – Apple Inc. menghentikan rencana pembaruan besar pada headset Vision Pro demi mempercepat pengembangan kacamata pintar berbasis AI yang ditujukan untuk menyaingi produk Meta. Perusahaan kini mengalihkan sumber daya dari proyek headset murah dan ringan yang dijadwalkan rilis 2027, untuk menggarap dua model kacamata: satu tanpa layar yang terhubung ke iPhone, serta satu dengan layar yang bisa menjadi pesaing Meta Ray-Ban Display. Kacamata ini akan mengandalkan interaksi suara, kecerdasan buatan, serta fitur tambahan seperti speaker, kamera, dan kontrol suara.
Cek Harga AAPL Hari Ini!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.