Saham AS Tertekan Akibat Lonjakan Imbal Hasil Obligasi

Key Takeaways:
- Saham Pilihan: Pasar saham Amerika Serikat menutup pekan ini dengan performa negatif di tengah tekanan dari lonjakan imbal hasil obligasi.
- Update Saham: Apple Inc. tengah mempercepat pengembangan kacamata pintar menargetkan peluncuran produk tersebut di akhir tahun 2026.
- Berita Sepekan: Walmart mengumumkan bahwa mereka terpaksa menaikkan harga beberapa produk sebagai respons terhadap tarif impor baru.
Pasar saham Amerika Serikat menutup pekan ini dengan performa negatif di tengah tekanan dari lonjakan imbal hasil obligasi dan meningkatnya kekhawatiran fiskal setelah Moody’s menurunkan peringkat kredit AS dari Aaa menjadi Aa1. Indeks-indeks utama terkoreksi, dengan:
- S&P 500 turun 1,95%,
- Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 1,87%,
- dan Nasdaq terkoreksi lebih ringan 0,86%.
Kekhawatiran Fiskal dan Obligasi AS Tekan Pasar
Pusat perhatian investor tertuju pada meningkatnya beban utang pemerintah dan defisit fiskal yang membengkak. Penurunan peringkat kredit memicu lonjakan imbal hasil obligasi, di mana imbal hasil Treasury 30 tahun sempat menembus level 5%, mencerminkan meningkatnya risiko kredit dan kekhawatiran terhadap kemampuan pemerintah AS dalam mengelola hutangnya.
Grafik imbal hasil menunjukkan volatilitas tajam, terutama setelah pengumuman Moody’s, dengan pergerakan yield US 10-year dan 30-year yang mencerminkan tekanan pasar obligasi terhadap ketidakpastian fiskal.
Wall Street Masuki Fase Konsolidasi
Setelah reli yang cukup panjang, pasar tampaknya memasuki fase konsolidasi. Delapan dari sebelas sektor di S&P 500 mencatat pelemahan, menandakan investor mulai merealisasikan keuntungan di tengah ketidakpastian arah kebijakan suku bunga dan fiskal. Lelang obligasi 20 tahun yang mengecewakan turut memperburuk sentimen, terutama setelah saham-saham besar seperti UnitedHealth dan Nike mengalami tekanan, menyeret DJIA turun 817 poin dalam satu sesi.
Rencana Pajak Trump dan Suku Bunga Jadi Perhatian
Meski sempat ada angin segar dari disetujuinya RUU pajak oleh DPR AS — bagian dari rencana pemangkasan pajak oleh Presiden Trump — pasar tetap waspada. Investor kini memperhitungkan dampak kebijakan tarif dan fiskal terhadap arah ekonomi, serta potensi pemangkasan suku bunga oleh The Fed yang diperkirakan baru terjadi pada akhir 2025.
Outlook: Hati-hati di Tengah Ketidakpastian
Dengan kondisi obligasi yang masih volatile dan ketidakpastian kebijakan fiskal yang tinggi, investor cenderung berhati-hati dalam mengambil posisi. Kinerja pasar pekan depan akan banyak dipengaruhi oleh data inflasi, komentar dari pejabat The Fed, dan arah kebijakan fiskal selanjutnya dari pemerintahan AS.
Investasi Saham AS Sekarang!
Berita Saham dalam Sepekan Terakhir
- 🌍 Neutral – Uber Technologies Inc. meluncurkan dua inovasi terbaru yang dirancang khusus untuk menarik para komuter: layanan “Route Share” dan paket berlangganan dengan harga terkunci (price-lock pass). Layanan ini diperkenalkan di tengah meningkatnya biaya hidup dan perlambatan pengeluaran konsumen di AS, sebagai strategi Uber untuk menjaga pertumbuhan jumlah pengguna harian.
Cek Harga UBER Hari Ini!
- 🐲 Bearish – Walmart, salah satu retailer terbesar di dunia yang terkenal dengan harga hemat, mengumumkan bahwa mereka terpaksa menaikkan harga beberapa produk sebagai respons terhadap tarif impor baru. Menurut Chief Financial Officer (CFO) John David Rainey, konsumen bisa mulai merasakan kenaikan harga di akhir Mei, dan akan lebih terlihat pada bulan Juni.
Cek Harga WMT Hari Ini!
- 🌍Neutral – Apple Inc. tengah mempercepat pengembangan kacamata pintar sebagai bagian dari strategi besar perusahaan dalam memperluas portofolio perangkat berbasis kecerdasan buatan (AI). Raksasa teknologi ini menargetkan peluncuran produk tersebut di akhir tahun 2026. Sementara itu, rencana Apple untuk merilis Apple Watch dengan kamera kini dibatalkan.
Cek Harga AAPL Hari Ini!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.