Tarif baru sebesar 25% yang diumumkan oleh pemerintahan Trump terhadap barang dari Meksiko dan Kanada, serta tambahan 10% untuk produk dari China, diperkirakan akan memberikan dampak signifikan terhadap industri otomotif global. Kebijakan ini memaksa produsen mobil besar seperti General Motors (GM) untuk menyesuaikan strategi bisnis mereka guna mengatasi lonjakan biaya produksi.

Dampak Terbesar untuk Industri Otomotif

Tarif ini berpotensi memengaruhi produsen otomotif yang memiliki ketergantungan tinggi terhadap impor dari Meksiko dan Kanada. Berdasarkan laporan S&P Mobility, Volkswagen menjadi produsen paling rentan terhadap risiko tarif ini, diikuti oleh Nissan Motor dan Stellantis. Meski sebagian besar pabrikan mobil memiliki pabrik di AS, mereka tetap mengandalkan impor dari Meksiko untuk memenuhi permintaan pasar domestik.

Hampir semua produsen mobil besar di AS memiliki setidaknya satu pabrik di Meksiko, termasuk enam produsen dengan penjualan tertinggi yang menyumbang lebih dari 70% penjualan mobil di AS pada 2024. Dengan diberlakukannya tarif ini, biaya produksi dipastikan meningkat dan kemungkinan besar akan dibebankan kepada konsumen melalui kenaikan harga kendaraan.

Cek Harga Saham Ford Disini!

Respon dari Pelaku Industri

Pabrikan seperti GM dan Ford belum memberikan komentar resmi terkait tarif ini. Honda menyatakan bahwa perdagangan otomotif di Amerika Utara adalah kunci kesuksesan global mereka dan berharap ada resolusi cepat yang memberikan kepastian dan stabilitas di kawasan tersebut. Sementara itu, Presiden United Auto Workers Union, Shawn Fain, menekankan perlunya negosiasi ulang Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada (USMCA) dan tinjauan menyeluruh terhadap rezim perdagangan korporat.

Dampak terhadap Kinerja Keuangan

Ketidakpastian terkait kebijakan perdagangan ini sudah mulai memengaruhi kinerja saham GM, yang mengalami penurunan signifikan meskipun berhasil melampaui ekspektasi Wall Street untuk panduan 2025 dan kinerja kuartal keempat. CFO GM, Paul Jacobson, menyebutkan bahwa perusahaan memiliki rencana kontingensi, tetapi belum memasukkan potensi tarif dalam panduan keuangannya karena belum ada implementasi resmi.

“Terlepas dari waktu implementasi, tarif menyeluruh ini akan berdampak besar pada industri otomotif,” kata S&P Global Mobility. Hampir tidak ada produsen atau pemasok di Amerika Utara yang akan kebal terhadap dampak kebijakan ini.

Prospek ke Depan

Dalam jangka pendek, tarif ini bisa menyebabkan lonjakan biaya produksi, ketidakpastian pasar, dan potensi penurunan permintaan kendaraan. Namun, dampak jangka panjangnya akan sangat bergantung pada bagaimana perusahaan dan pemerintah menavigasi perubahan kebijakan ini, termasuk potensi renegosiasi perjanjian perdagangan internasional.

Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!

Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!

Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.

Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.