Uber Cetak Rekor Pengguna! Tapi Masa Depan Terancam?

Uber kembali menunjukkan performa solid di kuartal kedua 2025. Tapi di balik catatan kinerja yang kuat, ancaman dari autonomous vehicles (AVs) mulai membayangi masa depan jangka panjangnya.
🚗 Performa Operasional Tetap Tancap Gas
Uber melaporkan pertumbuhan gross bookings sebesar 18% — sesuai dengan proyeksi — dan mencetak adjusted EBITDA yang melampaui ekspektasi analis. Tak hanya itu, Uber juga memberi panduan positif untuk ekspansi operating margin di kuartal berikutnya.
Jumlah pengguna aktif bulanan (Monthly Active Platform Consumers), jumlah perjalanan, dan frekuensi penggunaan semuanya mencapai rekor tertinggi. Bahkan lini bisnis pengantaran makanan (delivery) mulai menunjukkan re-akselerasi.
Dengan semua indikator operasional menunjukkan kekuatan, jelas bahwa Uber sedang menikmati efek jaringan (network effect) yang semakin solid. Hal ini juga mencerminkan pricing power yang semakin kuat—kemampuan Uber untuk menaikkan margin tanpa kehilangan banyak pengguna.
Cek Harga Saham UBER Disini!
📈 Posisi Strategis di Era AVs
Meski operasionalnya solid, banyak analis kini mengalihkan fokus ke ancaman baru: autonomous vehicles.
Namun, Uber dinilai memiliki posisi strategis dalam rantai nilai (value chain). Sebagai demand aggregator, Uber mampu mengatur pasokan pengemudi manusia secara fleksibel untuk memenuhi lonjakan permintaan di jam sibuk — sebuah hal yang sangat penting bagi pemanfaatan maksimal AV yang mahal.
Uber pun secara aktif memperkuat pendekatan super app-nya — menggabungkan layanan mobilitas dan pengantaran dalam satu platform di bawah satu kepemimpinan. Strategi ini diharapkan akan menyederhanakan monetisasi iklan dan menyelaraskan visi otonom ke depan.
💰 Margin dan Monetisasi: Potensi Masih Besar
Margin adjusted EBITDA Uber terus meningkat, mencerminkan operating leverage yang menguntungkan. Biaya marginal untuk menambahkan pengguna baru relatif rendah dibanding pendapatan yang dihasilkan.
Dengan basis pengguna yang sudah 7,5 kali lebih besar dibanding pesaing utamanya Lyft, Uber berada di jalur untuk memperkuat efek jaringannya secara berkelanjutan. Tapi ada satu catatan penting: take rate Uber — persentase pendapatan yang diambil dari tiap perjalanan — terus meningkat.
Jika Uber terlalu agresif menaikkan take rate, baik pengemudi maupun penumpang bisa mulai beralih ke platform alternatif yang lebih menguntungkan.
📉 Ada Tanda-Tanda Penurunan Pangsa Pasar?
Data dari jutaan perjalanan di New York City menunjukkan bahwa pangsa pasar Uber sedikit menurun dalam beberapa bulan terakhir. Sementara itu, Lyft dan taksi kuning justru mengalami sedikit peningkatan.
Meski Uber masih memegang 60–70% pangsa pasar di NYC, ini jadi tren yang perlu diawasi. Empower — pesaing dari East Coast — mulai mencuri perhatian di platform sosial seperti X (dulu Twitter) karena harga layanannya yang terjangkau.
Jika tren ini berlanjut, siklus positif (virtuous cycle) antara permintaan (penumpang) dan pasokan (pengemudi) bisa berubah menjadi siklus negatif — membuat platform kurang menarik bagi semua pihak.
🤖 Persaingan AVs: Tesla vs Uber?
Dalam ranah AV, Tesla dengan teknologi Full Self Drive (FSD) muncul sebagai pesaing paling serius karena efisiensi biaya dibanding Waymo. Tapi masih ada pertanyaan besar: apakah FSD cukup aman?
Saat ini, robotaksi Tesla masih diawasi oleh manusia di kursi depan, sedangkan robotaksi Waymo sepenuhnya dikendalikan mesin dan sudah terbukti aman. CEO Uber, Dara Khosrowshahi, memang belum menutup kemungkinan kerja sama dengan Tesla, tapi saat ini belum ada kesepakatan yang konkret.
Ke depan, jika FSD terbukti aman dan Tesla tetap fokus pada demand aggregation, kita bisa melihat skenario duopoly — di mana jaringan Uber menampung berbagai operator AV (termasuk Waymo), sementara Tesla bermain dengan jaringan sendiri.
✅ Kesimpulan: Kuat Tapi Waspada
Kami tetap mempertahankan narrow moat rating untuk Uber, dan menaikkan estimasi fair value dari $84 menjadi $90 karena penguatan bisnis pengantaran makanan dan potensi monetisasi lintas platform, termasuk iklan.
Namun, kami juga menegaskan Very High Uncertainty Rating karena dinamika kompetitif yang sedang berubah cepat akibat teknologi AV.
Uber mungkin sedang dalam posisi yang sangat menguntungkan hari ini, tapi masa depan — terutama dengan munculnya robotaksi — memerlukan strategi yang adaptif dan kesiapan untuk berkolaborasi atau berkompetisi secara cerdas.
.
.
.
.
.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.