Invest
Trade Crypto
Futures
Explore
Wallet
Learning Hub
Regulation & Security
Download Reku Apps
google-icon

Reku Campus

Crypto
Saham
Trading
Investasi
Finansial
Teori
Kamus
Yuk Kenali Dulu Risiko Investasi Crypto sebelum Berinvestasi!
Crypto
Share!

Yuk Kenali Dulu Risiko Investasi Crypto sebelum Berinvestasi!

07 July 2025
4 min read
Yuk Kenali Dulu Risiko Investasi Crypto sebelum Berinvestasi!

Key Takeaways:

  • Risiko investasi crypto meliputi fluktuasi harga ekstrem, risiko keamanan digital, regulasi pemerintah, potensi penipuan, risiko teknologi, dan faktor psikologis yang bikin banyak investor panik.
  • Untuk meminimalkan risiko investasi crypto, gunakan dana dingin, lakukan diversifikasi, pilih bursa resmi, aktifkan fitur keamanan, dan selalu riset mendalam sebelum membeli aset.


Beberapa tahun terakhir, aset digital makin populer di Indonesia. Banyak orang tertarik mencoba, apalagi dengan cerita cuan fantastis dari Bitcoin atau token lain. Namun, di balik peluang besar itu, ada risiko investasi crypto yang nggak bisa disepelekan. Biar nggak terjebak euforia semata, penting buat paham apa saja risiko dan bagaimana cara mengelolanya. 

Apa Itu Risiko Investasi Crypto?

Risiko investasi crypto adalah potensi kerugian yang muncul akibat fluktuasi harga, keamanan digital, peraturan pemerintah, atau faktor eksternal lain.

Karena pasar kripto tergolong baru dan volatil, risiko investasi pada crypto juga relatif lebih tinggi dibanding instrumen konvensional seperti deposito atau obligasi. Tapi, di balik tingginya risiko investasi ini, ada potensi imbal hasil yang sepadan jika kamu punya strategi tepat.

6 Risiko Crypto

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, sebaiknya kamu memahami risiko-risiko berikut yang bisa muncul dalam dunia crypto agar dapat mengambil langkah yang lebih bijak dan terukur.

1. Fluktuasi Harga yang Ekstrem

Risiko investasi crypto yang paling jelas adalah harga yang bisa naik-turun drastis dalam waktu singkat. Hari ini harga Bitcoin bisa meroket puluhan persen, besoknya bisa anjlok tanpa peringatan.

Inilah kenapa risiko investasi pada crypto sering membuat investor pemula panik. Kalau nggak siap mental, bisa-bisa kamu menjual aset di harga rendah karena takut rugi lebih besar. Jadi, pahami betul risiko investasi ini dan siapkan dana dingin agar nggak panik.

2. Risiko Keamanan Digital

Selain fluktuasi harga, risiko investasi pada crypto juga datang dari sisi keamanan. Kasus peretasan dompet digital, exchange ilegal, atau kehilangan akses private key masih sering terjadi. Sekali akunmu diretas, aset bisa raib begitu saja.

Untuk meminimalkan risiko investasi di sisi keamanan, selalu gunakan exchange resmi yang terdaftar di Bappebti, aktifkan fitur keamanan ganda (2FA), dan simpan seed phrase dengan aman.

3. Risiko Regulasi Pemerintah

Regulasi juga menjadi risiko investasi crypto yang tidak kalah penting. Banyak negara masih belum punya payung hukum jelas terkait aset digital. Perubahan kebijakan mendadak, seperti larangan transaksi atau pajak tinggi, bisa memengaruhi harga.

Di Indonesia sendiri, aset kripto diatur Bappebti. Meski legal diperdagangkan, statusnya bukan alat pembayaran sah. Jadi, risiko investasi dari regulasi ini tetap harus diperhatikan.

4. Risiko Penipuan atau Scam

Karena sifatnya digital dan borderless, risiko investasi pada crypto juga meliputi penipuan berkedok investasi. Skema ponzi, rug pull, hingga proyek token abal-abal sering memakan korban yang tergiur iming-iming cuan instan.

Hindari risiko investasi jenis ini dengan selalu riset mendalam. Baca whitepaper, cek reputasi tim pengembang, dan pastikan ada komunitas aktif.

5. Risiko Teknologi

Perlu diingat, risiko investasi pada  crypto juga bisa muncul dari bug sistem atau celah keamanan smart contract. Beberapa token pernah jadi korban peretasan smart contract karena kodenya punya celah. Makanya, kalau mau meminimalkan risiko investasi di sektor teknologi, pilih proyek dengan audit keamanan rutin dari pihak ketiga.

6. Risiko Psikologis

Faktor psikologi juga termasuk risiko investasi pada crypto. Banyak orang gagal mengendalikan emosi saat harga naik atau turun. Karena FOMO, investor terburu-buru beli di harga puncak, lalu cut loss saat pasar terkoreksi.

Cara Mengurangi Risiko Investasi Crypto

Berikut beberapa cara mengurangi risiko crypto yang bisa kamu terapkan:

  • Gunakan Dana Dingin: Selalu investasikan uang yang tidak akan mengganggu kebutuhan hidup.
  • Pilih Bursa Resmi: Gunakan exchange yang diawasi Bappebti dan punya reputasi bagus.
  • Belajar Analisis: Pahami tren pasar, baca indikator teknikal, dan jangan mudah tergoda rumor.
  • Pakai Fitur Keamanan: Aktifkan 2FA, buat password kuat, dan backup seed phrase di tempat aman.
  • Diversifikasi: Jangan taruh semua modal di satu koin. Sebar ke beberapa aset kripto yang punya fundamental kuat.

Selain melakukan diversifikasi di dalam aset kripto, kamu juga bisa memperluas portofolio investasi ke instrumen lain seperti saham Amerika atau staking di aplikasi Reku. Investasi pada saham-saham Amerika, seperti Apple, Tesla, atau Microsoft, memberikan peluang keuntungan dari perusahaan global yang memiliki fundamental kuat dan stabilitas pasar yang lebih teruji. Dengan berinvestasi di pasar saham AS, kamu bisa mendapatkan eksposur terhadap ekonomi terbesar di dunia serta potensi dividen yang konsisten.

Sementara itu, bagi kamu yang ingin tetap berada di ekosistem kripto, staking di Reku bisa menjadi alternatif menarik. Melalui fitur staking, kamu dapat mengunci aset kripto tertentu untuk mendukung jaringan blockchain dan sebagai imbalannya, memperoleh reward atau bunga pasif dalam bentuk aset kripto. Reku menyediakan layanan staking yang aman dan transparan, cocok untuk investor yang ingin tetap mendapatkan imbal hasil tanpa harus aktif melakukan trading harian.

Risiko investas pada crypto memang tinggi, tapi bukan berarti harus ditakuti. Dengan memahami risiko investasi dari berbagai sudut, mulai dari fluktuasi harga, keamanan digital, regulasi, hingga psikologi, kamu bisa punya strategi yang lebih matang.

Selalu lakukan riset mendalam, gunakan modal sesuai profil risiko, dan ingat bahwa investasi kripto bukan jalan pintas jadi kaya mendadak. Kelola risiko investasimu dengan bijak, supaya potensi cuan tetap terbuka lebar.

Kasih Maharani
AuthorKasih Maharani
Share!
Related Articles
    Crypto Regulation in Indonesia: What You Need to Know
  1. Crypto Regulation in Indonesia: What You Need to Know
  2. 02 October 2025
    1 min read
    Crypto
    Staking vs. Mining, Which is Better for Growing Crypto Assets?
  3. Staking vs. Mining, Which is Better for Growing Crypto Assets?
  4. 25 July 2025
    1 min read
    Crypto
    What is Crypto Staking?
  5. What is Crypto Staking?
  6. 17 July 2025
    1 min read
    Crypto
Analysis
Find out the latest Crypto analysis info
Blog
Learn more about crypto
FAQ
Find out the latest Crypto and Stock news
Market
Start exploring and investing in Crypto assets and US Stocks on Reku