MarketTrade
Products
Wallet
Learning Hub
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
Apa Itu Stochastic Oscillator? Cara Menggunakan & Membacanya
Teori
Bagikan!

Apa Itu Stochastic Oscillator? Cara Menggunakan & Membacanya

03 May 2024
4 menit membaca
Apa Itu Stochastic Oscillator? Cara Menggunakan & Membacanya

Apakah kamu pernah mendengar tentang Stochastic Oscillator? Jika kamu aktif dalam menjelajah pasar keuangan, baik sebagai investor atau trader, kamu mungkin familiar dengan indikator ini.

Stochastic Oscillator adalah salah satu indikator teknikal yang populer digunakan dalam analisis teknikal untuk mengidentifikasi pembalikan trend dan momen pembelian atau penjualan yang tepat.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi apa itu Stochastic Oscillator, cara kerjanya, bagaimana membaca indikator ini, serta mengungkapkan beberapa contoh penggunaan nyata. Jadi, jika kamu ingin memperdalam pemahamanmu tentang indikator ini, tetaplah disini!

Apa Itu Stochastic Oscillator?

Stochastic Oscillator adalah sebuah indikator teknikal yang digunakan dalam analisis teknis untuk membantu mengidentifikasi momentum tren dan potensi pembalikan harga. Indikator ini dikembangkan oleh George C. Lane pada tahun 1950-an. Stochastic Oscillator mengukur posisi harga saat ini relatif terhadap kisaran harga selama periode tertentu.

Indikator Stochastic Oscillator menghasilkan dua garis yang disebut %K dan %D. %K adalah garis utama yang mewakili perbandingan antara harga penutupan terakhir dengan kisaran harga selama periode tertentu. Sedangkan %D adalah garis sinyal yang merupakan moving average dari %K.

Interpretasi umum dari Stochastic Oscillator adalah sebagai berikut:

1. Overbought dan oversold

Ketika %K melampaui level 80, pasar dianggap overbought, yang menunjukkan bahwa harga mungkin telah naik terlalu tinggi dan kemungkinan akan terjadi pembalikan turun.

Sebaliknya, ketika %K turun di bawah level 20, pasar dianggap oversold, yang menunjukkan bahwa harga mungkin telah turun terlalu rendah dan kemungkinan akan terjadi pembalikan naik.

2. Bullish dan bearish divergence

Divergensi bullish terjadi ketika harga mencapai posisi terendah baru sementara Stochastic Oscillator gagal untuk mencapai posisi terendah baru, yang menunjukkan pelemahan momentum penurunan.

Sebaliknya, divergensi bearish terjadi ketika harga mencapai posisi tertinggi baru sementara Stochastic Oscillator gagal mencapai posisi tertinggi baru, yang menunjukkan pelemahan momentum kenaikan.

Cara Kerja Stochastic Oscillator

Jadi, bagaimana cara kerja Stochastic Oscillator? Secara sederhana, Stochastic Oscillator didasarkan pada pemantauan perbandingan antara harga penutupan terakhir dengan kisaran harga dalam periode waktu tertentu. Kisaran harga dalam periode waktu tersebut adalah selisih antara harga tertinggi dan harga terendah dalam jangka waktu yang ditentukan.

Rumus Stochastic Oscillator

Rumus yang digunakan untuk Stochastic Oscillator adalah seperti di bawah ini.

%K = (Closing Price – Lowest Low) / (Highest High – Lowest Low) * 100

%K adalah persentase dari posisi harga terakhir dalam kisaran harga. Kisaran harga dihitung dengan mengurangi harga terendah dari harga tertinggi dalam periode waktu tertentu.

Persentase yang dihasilkan oleh rumus ini digunakan untuk melihat kelebihan pembelian atau penjualan pada pasar. Dalam hal ini, persentase dianggap sebagai indikator kelebihan beli ketika mencapai tingkat yang tinggi, dan sebagai indikator kelebihan jual ketika mencapai tingkat yang rendah.

Baca Juga: Apa itu Bollinger Bands? Indikator untuk Prediksi Pasar

Cara Membaca Indikator Stochastic

Sekarang, mari kita pelajari bagaimana membaca indikator Stochastic Oscillator. Indikator ini terdiri dari dua garis yang disebut “%K” dan “%D”.

1. %K line

%K line adalah garis utama yang menggambarkan pergerakan harga aktual. Garis ini memiliki fluktuasi cepat dan dapat memberikan sinyal pembelian atau penjualan yang cepat.

2. %D line

%D line adalah hasil dari smoothing %K line dengan menggunakan moving average periode tertentu. Garis ini lebih lambat dan membantu untuk mengidentifikasi arah tren secara keseluruhan.

Ketika %K line memotong %D line dari bawah ke atas, ini menunjukkan sinyal pembelian. Di sisi lain, ketika %K line memotong %D line dari atas ke bawah, ini memberikan sinyal penjualan.

3. Menggunakan level overbought dan oversold

Stochastic Oscillator juga menggunakan level overbought (kelebihan beli) dan oversold (kelebihan jual) untuk memberikan sinyal pembalikan harga. Level overbought biasanya ditetapkan pada 80, sementara level oversold biasanya ditetapkan pada 20.

Ketika indikator mencapai level overbought, ini menunjukkan bahwa harga berada pada kondisi jenuh beli dan kemungkinan akan turun. Sebaliknya, ketika indikator mencapai level oversold, ini menandakan bahwa harga berada pada kondisi jenuh jual dan kemungkinan akan naik.

Apa Saja Fungsi Stochastic Oscillator?

Stochastic Oscillator memiliki beberapa fungsi penting dalam analisis teknikal. Berikut beberapa fungsi utamanya:

  • Mengidentifikasi kondisi kelebihan beli dan kelebihan jual pada pasar.
  • Memberikan sinyal pembelian atau penjualan yang tepat.
  • Mengkonfirmasi pembalikan harga yang potensial.
  • Mengidentifikasi momen pembelian atau penjualan yang potensial.

Dengan menggunakan Stochastic Oscillator sebagai bagian dari strategi trading-mu, kamu dapat memperoleh keuntungan dengan mengambil keputusan berdasarkan sinyal yang dihasilkan oleh indikator ini.

Baca Juga: Apa itu Golden Cross dan Death Cross dalam Trading Crypto?

RSI vs Stochastic Oscillator

Sekarang, kita akan membandingkan Stochastic Oscillator dengan RSI (Relative Strength Index), yang juga merupakan indikator teknikal yang umum digunakan. Meskipun keduanya digunakan untuk mengidentifikasi kondisi kelebihan beli atau kelebihan jual, ada beberapa perbedaan utama antara keduanya.

1. RSI

  • Menggunakan skala dari 0 hingga 100.
  • Menghitung kekuatan relatif harga penutupan.
  • Memberikan sinyal pembelian atau penjualan ketika mencapai level overbought atau oversold.
  • Lebih lambat untuk merespons perubahan harga.

2. Stochastic Oscillator

  • Menggunakan skala dari 0 hingga 100.
  • Menghitung perbandingan antara harga penutupan dengan kisaran harga.
  • Memberikan sinyal pembelian atau penjualan berdasarkan persilangan garis %K dan %D.
  • Lebih cepat merespons perubahan harga.

Keduanya memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, dan tergantung pada preferensi dan gaya tradingmu.

Stochastic Oscillator adalah indikator teknikal yang berguna dalam analisis pasar keuangan. Dengan mengikuti pergerakan garis %K dan %D serta memperhatikan level overbought dan oversold, kamu dapat mengidentifikasi momen pembelian atau penjualan yang potensial. Indikator ini dapat digunakan bersamaan dengan indikator lain atau dalam kombinasi dengan analisis teknikal lainnya.

Menggunakan Stochastic Oscillator dapat membantu untuk meningkatkan peluangmu dalam trading atau investasi. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak ada indikator yang sempurna, dan penggunaan Stochastic Oscillator harus disertai dengan pemahaman yang baik tentang analisis teknikal dan manajemen risiko.

Baca Juga: Perbandingan Analisis Teknikal dan Analisis Fundamental dalam Keuangan

Dengan pemahaman yang baik tentang indikator teknikal seperti Stochastic Oscillator, kamu telah memperluas wawasanmu dalam analisis pasar keuangan. Namun, untuk mengambil langkah selanjutnya dalam trading atau investasi, perlu sebuah platform yang dapat diandalkan untuk eksekusi transaksi dengan mudah dan aman.

Reku adalah pilihan yang tepat, menyediakan platform dan aplikasi yang memudahkan pembelian dan penjualan Bitcoin, Ethereum, dan koin lainnya dengan biaya transaksi termurah.

Foto diambil dari Freepik