Apakah kamu pernah mendengar tentang backdoor listing? Bagi kamu yang tertarik untuk berinvestasi di pasar modal, pengetahuan tentang backdoor listing dapat menjadi sangat berguna.
Apa itu Backdoor Listing?
Backdoor listing, juga dikenal sebagai reverse takeover (RTO), adalah suatu proses ketika perusahaan yang tidak terdaftar di bursa efek mendapatkan status sebagai perusahaan publik dengan mengakuisisi perusahaan yang sudah terdaftar di bursa efek.
Dalam proses backdoor listing, perusahaan yang diakuisisi menggunakan namanya untuk melanjutkan kegiatan bisnisnya, sementara perusahaan yang mengakuisisi kemudian mengubah bisnisnya atau menghentikan operasionalnya.
Proses backdoor listing biasanya dilakukan ketika perusahaan ingin menghindari proses yang rumit dan mahal dalam melakukan pencatatan langsung di bursa efek.
Dengan memanfaatkan perusahaan yang telah memiliki status sebagai perusahaan publik, perusahaan bisa memperoleh status sebagai perusahaan publik tanpa perlu melalui proses pencatatan.
Cara Kerja Backdoor Listing
Proses backdoor listing dimulai ketika perusahaan yang tidak terdaftar mengakuisisi perusahaan yang sudah terdaftar di bursa efek.
Perusahaan yang tidak terdaftar biasanya mengambil alih mayoritas saham perusahaan yang sudah terdaftar melalui penawaran umum atau kesepakatan pribadi.
Dalam beberapa kasus, perusahaan yang tidak terdaftar juga bisa membeli saham di pasar terbuka untuk memperoleh kepemilikan mayoritas.
Setelah perusahaan yang tidak terdaftar mengakuisisi perusahaan yang sudah terdaftar, perusahaan diakuisisi tersebut menggunakan namanya untuk melanjutkan kegiatan bisnisnya.
Biasanya, perusahaan mengubah nama dan bisnis yang ada pada perusahaan yang diakuisisi agar lebih sesuai dengan bisnisnya. Setelah itu, perusahaan yang diakuisisi menjalankan operasionalnya seperti biasanya.
Beberapa peraturan perusahaan terkait backdoor listing bervariasi di berbagai negara. Umumnya, perusahaan yang melakukan RTO harus memenuhi persyaratan tertentu yang ditetapkan oleh bursa efek setempat. Persyaratan tersebut meliputi transparansi keuangan, kepemilikan saham publik, dan diskusi dengan pemegang saham.
Perusahaan juga perlu menyampaikan proyeksi keuangan dan rencana bisnis untuk memberikan pemahaman yang jelas tentang kemungkinan masa depan perusahaan.
Baca Juga: Kenapa Main Saham Bisa Rugi? Pelajari Alasannya dan Cara Menghindarinya
Contoh Backdoor Listing
Untuk memberikan contoh yang lebih jelas tentang backdoor listing, mari kita bahas dengan pengandaian perusahaan XYZ. Perusahaan XYZ adalah perusahaan digital yang tidak terdaftar di bursa efek.
Perusahaan XYZ kemudian memutuskan untuk melanjutkan menjadi perusahaan publik dengan menjalankan proses backdoor listing. Perusahaan XYZ mengakuisisi perusahaan ABC, sebuah perusahaan yang sudah terdaftar di bursa efek.
Setelah akuisisi, perusahaan XYZ mengubah nama menjadi XYZ Inc. dan melanjutkan bisnis digitalnya menggunakan infrastruktur dan sumber daya perusahaan ABC.
Dalam hal ini, perusahaan ABC menjadi entitas yang ditutup, sementara perusahaan XYZ menjadi perusahaan publik yang aktif di pasar modal.
Penyebab Backdoor Listing
Ada beberapa alasan yang mendorong perusahaan untuk memilih backdoor listing sebagai alternatif untuk menjadi perusahaan publik. Berikut ini merupakan beberapa penyebab umum yang biasanya terjadi
- Proses pencatatan yang lebih cepat, backdoor listing biasanya lebih cepat dibandingkan pencatatan langsung, karena tidak perlu melalui proses penawaran umum atau prosedur lainnya yang rumit.
- Biaya yang lebih rendah, backdoor listing biasanya lebih efisien dari segi biaya karena perusahaan menggunakan perusahaan yang sudah terdaftar untuk mencapai status sebagai perusahaan publik. Hal ini mengurangi biaya administrasi dan promosi yang terkait dengan pencatatan langsung.
- Akses ke modal tambahan, dengan status sebagai perusahaan publik, perusahaan dapat dengan mudah mengakses pasar modal dan menarik investor baru bagi pertumbuhan bisnisnya.
Baca Juga: Pembagian Dividen Saham, Pengertian, Manfaat, dan Prosesnya
Kelebihan dan Kekurangan Backdoor Listing
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang kelebihan dan kekurangan dari proses backdoor listing, penting untuk memahami bahwa langkah ini bukanlah tanpa pertimbangan.
Setiap keputusan dalam mengembangkan sebuah perusahaan harus dipertimbangkan dengan hati-hati, terutama ketika menyangkut status perusahaan sebagai entitas publik.
Kelebihan dan kekurangan dari backdoor listing dapat memberikan wawasan yang berharga dalam proses pengambilan keputusan strategis bagi perusahaan.
Dengan demikian, mengevaluasi baik sisi positif maupun negatif dari metode ini akan membantu memastikan bahwa keputusan yang diambil sesuai dengan tujuan dan kepentingan.
Kelebihan backdoor listing
- Proses yang cepat, backdoor listing memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan status sebagai perusahaan publik dengan lebih cepat daripada pencatatan langsung.
- Efisiensi biaya, backdoor listing dapat menjadi opsi yang lebih hemat biaya karena mengurangi biaya administrasi dan promosi terkait dengan proses pencatatan langsung.
- Kemampuan untuk mengakses modal tambahan, sebagai perusahaan publik, perusahaan dapat dengan mudah mengakses pasar modal dan menarik investor untuk mendapatkan tambahan modal untuk pertumbuhan bisnis.
Kekurangan backdoor listing
- Risiko yang lebih tinggi, proses backdoor listing melibatkan risiko yang lebih tinggi karena perusahaan mungkin harus mengakuisisi perusahaan yang gagal atau tidak menguntungkan sebelumnya.
- Keterbatasan dalam pengambilan keputusan karena menggunakan nama perusahaan yang diakuisisi. Ini berarti bahwa perusahaan asal (perusahaan yang tidak terdaftar) mungkin memiliki keterbatasan dalam mengambil keputusan dan mengendalikan operasional.
- Tantangan regulasi yang lebih kompleks, backdoor listing dapat melibatkan tantangan dalam mematuhi persyaratan peraturan yang berbeda di berbagai negara dan bursa efek.
Baca Juga: Mengenal Pentingnya Nilai Nominal dalam Saham dan Cara Menggunakannya
Backdoor listing adalah proses ketika suatu perusahaan yang tidak terdaftar di bursa efek mendapatkan status sebagai perusahaan publik dengan mengakuisisi perusahaan yang sudah terdaftar.
Proses ini memiliki kelebihan, seperti kecepatan dan efisiensi biaya, serta kekurangan, seperti risiko yang lebih tinggi dan keterbatasan dalam pengambilan keputusan.
Memahami backdoor listing dapat membantu kamu memahami dinamika di balik pasar modal dan memberikan dasar yang kuat dalam membuat keputusan investasi yang tepat.
Jika kamu ingin mengambil langkah lebih lanjut dalam berinvestasi, Reku hadir untuk membantu memudahkan proses beli dan jual aset kripto seperti Bitcoin, Ethereum, dan koin lainnya dengan biaya transaksi termurah.
Dengan platform dan aplikasi Reku, kamu dapat dengan aman dan mudah mengakses pasar kripto untuk berinvestasi secara bijaksana. Mulai dari langkah pertama hingga pilihan investasi yang lebih kompleks, Reku hadir untuk mendukung perjalanan investasi kripto kamu.