Harga Bitcoin Melesat Imbas Shutdown Pemerintah AS?

Bitcoin melesat ke level tertinggi lebih dari dua bulan, sempat menembus $119.000, setelah pemerintah AS resmi mengalami shutdown akibat kegagalan Kongres menyepakati pendanaan. Saat ini Bitcoin masih diperdagangkan di area $118.700. Shutdown ini bisa menunda rilis data ekonomi penting seperti laporan nonfarm payrolls, yang pada gilirannya dapat mendorong The Fed mengambil sikap lebih dovish dan melanjutkan pemangkasan suku bunga.
Kondisi di AS ini banyak dianggap telah menciptakan impulse likuiditas positif, karena The Fed berpotensi memotong suku bunga 25 bps lagi di Oktober, disertai dengan sinyal bahwa pengetatan kuantitatif (QT) bisa segera dilonggarkan. Hal ini bisa menekan yield dari instrumen-instrumen risk-off seperti obligasi pemerintah dan melemahkan dolar, faktor yang biasanya mendukung reli aset berisiko (risk-on) seperti Bitcoin.
Reku’s takeaway: Shutdown pemerintah AS kali ini memberi dorongan likuiditas yang justru dipandang positif oleh sebagian pelaku pasar kripto. Jika data tenaga kerja dan inflasi selanjutnya memperkuat alasan Fed untuk melonggarkan kebijakan, BTC berpotensi memasuki fase reli eksplosif baru menuju akhir tahun. Namun, keadaan bisa berubah sewaktu-waktu khususnya jika inflasi melonjak signifikan atau jika dampak dari shutdown AS meluas dan memicu kepanikan lebih luas.
Disclaimer: Pergerakan harga aset crypto sangat fluktuatif, harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu. Pergerakan harga aset crypto dipengaruhi oleh banyak faktor yang harus Anda gali informasinya. Investasi aset Anda di aset crypto merupakan investasi beresiko tinggi. Semua keputusan jual beli aset crypto Anda merupakan keputusan Anda sendiri dan tidak dipengaruhi oleh pihak lain. Artikel ini hanya bersifat informasional dan bukan merupakan saran atau rekomendasi investasi.