Dalam konteks kripto dan teknologi blockchain, honeypot merujuk pada jebakan yang sengaja dibuat untuk menipu atau menjerat individu dengan niat buruk. Sebuah honeypot dapat diartikan sebagai sebuah kontrak atau program yang tampak menguntungkan atau menawarkan kesempatan besar (misalnya, hadiah besar atau keuntungan cepat), namun sebenarnya disertai dengan risiko tinggi atau potensi penipuan.
Baca juga: Mengenal MetaMask, Dompet Kripto Terbaik untuk Transaksi Aset Digital
Honeypot di dunia kripto sering kali diimplementasikan dalam bentuk smart contract, di mana seorang pengguna tertarik untuk berinvestasi atau berpartisipasi dalam suatu proyek dengan potensi keuntungan yang menjanjikan. Namun, setelah pengguna mengirimkan dana mereka, mereka tidak dapat menariknya kembali atau terjebak dalam transaksi yang sangat merugikan. Ini dilakukan oleh pihak yang memanipulasi smart contract untuk memberikan ilusi keuntungan sementara menyembunyikan risiko di baliknya.
Sebagai contoh, dalam beberapa kasus, honeypot akan mengklaim memberikan pengembalian investasi yang sangat tinggi dalam jangka waktu singkat. Namun, ketika seseorang mencoba untuk menarik dana yang sudah diinvestasikan, mereka menyadari bahwa smart contract tersebut sengaja diatur untuk menghalangi atau membatasi penarikan dana tersebut, atau mengharuskan mereka untuk melakukan langkah-langkah tertentu yang berisiko tinggi.
Konsep dasar dari honeypot adalah menciptakan ilusi kesempatan yang menguntungkan untuk menarik korban, namun pada kenyataannya, individu tersebut tidak bisa menarik keuntungan mereka. Dalam banyak kasus, smart contract atau aplikasi yang dijalankan dalam blockchain memiliki kode yang membatasi atau memblokir kemampuan pengguna untuk menarik dana mereka setelah mereka memasukkan sejumlah besar uang ke dalam sistem.
Beberapa cara umum yang digunakan untuk mengoperasikan honeypot dalam kripto antara lain:
Honeypot berbahaya karena sering kali menargetkan investor yang kurang berpengalaman atau yang tertarik dengan kesempatan keuntungan cepat. Ini bisa menyebabkan kerugian finansial yang signifikan. Selain itu, sifat desentralisasi dari blockchain dan anonimitas transaksi membuat sulit untuk melacak atau menghukum individu yang berada di balik honeypot.
Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menghindari terjebak dalam honeypot:
Honeypot masih ada karena keberhasilan mereka dalam menipu orang. Kurangnya pemahaman teknis di kalangan sebagian besar pengguna dan popularitas proyek-proyek yang menawarkan “keuntungan cepat” menjadikan honeypot cara yang efektif untuk menipu. Dengan pertumbuhan pesat dalam ruang kripto dan munculnya proyek-proyek baru, penipuan semacam ini kemungkinan akan terus berlanjut kecuali ada upaya lebih besar untuk mendidik investor dan meningkatkan sistem keamanan.
Mainnet swap merujuk pada proses pertukaran atau migrasi token dari satu blockchain ke mainnet sebuah proyek kripto. Proses ini terjadi ketika sebuah proyek, yang mungkin telah meluncurkan tokennya di blockchain lain (seperti Ethereum menggunakan token ERC-20), memindahkan aset tersebut ke mainne
Bear market adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi pasar ketika harga aset, seperti saham atau kripto, mengalami penurunan yang signifikan dan berkelanjutan. Biasanya, bear market terjadi ketika harga turun lebih dari 20% dari level tertingginya (all-time high) dalam periode wa
Decentralized Autonomous Cooperative (DAC) adalah bentuk organisasi digital yang menggabungkan prinsip desentralisasi dan otonomi dengan struktur koperasi. DAC memanfaatkan teknologi blockchain untuk memungkinkan keputusan dan manajemen dilakukan secara terdesentralisasi dan otomatis, tanpa memer
HODL adalah istilah yang sering digunakan dalam komunitas kripto yang berasal dari kata “hold” (pegang) yang sengaja disalahketik sebagai HODL. Istilah ini merujuk pada strategi investasi di mana seorang trader atau investor memilih untuk memegang aset kripto mereka dalam jangka panjang, terlepas
Account Abstraction adalah konsep inovatif dalam dunia blockchain yang memungkinkan pengguna untuk mengatur aturan dan logika yang mengendalikan akun mereka secara lebih fleksibel. Dalam struktur tradisional blockchain, terdapat dua jenis akun, yaitu akun yang dimiliki oleh individu (externally o