Investasi di pasar saham bisa menjadi salah satu cara yang menarik untuk mengembangkan kekayaan kamu. Saat berinvestasi di saham, kamu pasti ingin mendapatkan keuntungan yang besar. Namun, ada satu istilah yang perlu kamu ketahui, yaitu breakout saham.
Apa itu Breakout Saham?
Breakout saham merupakan kondisi ketika harga saham melewati tingkat resistance yang telah ditetapkan dengan volume perdagangan yang lebih tinggi dari biasanya.
Hal itu menandakan adanya potensi keuntungan yang signifikan karena harga saham biasanya akan melanjutkan pergerakan naik setelah breakout.
Jenis-jenis Breakout pada Saham
Ada beberapa jenis breakout pada saham yang perlu kamu kenali.
1. Breakout di level resistance
Jenis breakout ini terjadi ketika harga saham melewati level resistance yang telah ditetapkan sebelumnya. Level resistance adalah level harga tertinggi yang dianggap sulit untuk dilewati oleh saham.
Jika harga saham berhasil melewati level resistance dengan volume perdagangan yang tinggi, itu adalah tanda bahwa saham ini mengalami breakout.
2. Breakout di level support
Level support adalah level harga terendah yang dianggap sulit untuk ditembus oleh saham tersebut. Ketika harga saham melewati level yang telah ditetapkan sebelumnya, breakout level support dapat terjadi.
Saham mengalami breakout dapat ditandai dengan harga saham yang berhasil melewati level support dengan volume perdagangan yang tinggi.
3. Breakout dengan pola grafik
Pola grafik, seperti pola segitiga, pola bendera, atau pola kepala dan bahu, dapat memberikan sinyal breakout. Pola ini terbentuk ketika harga saham bergerak dalam kisaran tertentu dengan level resistance dan support yang jelas.
Ketika harga saham melewati level resistance atau support dengan volume perdagangan yang tinggi, itu menunjukkan adanya breakout.
Baca Juga: Memahami Perbedaan Saham dan Obligasi: Fondasi Investasi yang Kuat
Ciri-ciri Breakout pada Saham
Untuk mengenali breakout pada saham, kamu perlu memperhatikan beberapa ciri-ciri berikut.
1. Volume perdagangan tinggi
Breakout yang valid biasanya terjadi dengan volume perdagangan yang tinggi. Ini menunjukkan adanya minat yang kuat dari investor untuk membeli atau menjual saham tersebut.
Jika volume perdagangan rendah, breakout tersebut mungkin tidak valid, dan harga saham kemungkinan akan kembali ke level resistance atau support sebelumnya.
2. Pergerakan harga yang kuat
Setelah breakout terjadi, harga saham biasanya akan mengalami pergerakan yang kuat. Pergerakan ini membantu untuk memperkuat breakout dan menunjukkan adanya potensi keuntungan yang lebih lanjut.
Perhatikan pula tanda-tanda kemungkinan adanya false breakout yang bisa diketahui jika harga saham masih bergerak sideway setelah breakout.
3. Confirmatory indicators
Kamu juga dapat menggunakan indikator teknikal untuk mengkonfirmasi breakout. Misalnya, ketika breakout terjadi di level resistance, kamu dapat melihat indikator seperti RSI (Relative Strength Index) atau MACD (Moving Average Convergence Divergence) untuk melihat apakah harga saham masih dalam kondisi overbought atau sudah mengkonfirmasi breakout dengan pergerakan yang kuat.
Baca Juga: Cara Menjadi Trader Saham: Panduan Lengkap untuk Pemula
Tips Menghindari Breakout pada Saham
Walaupun breakout pada saham bisa menjadi peluang untuk mendapatkan keuntungan yang besar, ada beberapa tips yang dapat kamu gunakan untuk menghindari false breakout.
1. Perhatikan volume perdagangan
Jangan hanya fokus pada pergerakan harga saham, tapi juga perhatikan volume perdagangan. Jika breakout terjadi dengan volume perdagangan yang rendah, itu bisa jadi sinyal bahwa breakout tersebut tidak valid.
2. Tunggu konfirmasi
Sebagai investor, kamu harus bersabar dan menunggu konfirmasi setelah breakout terjadi. Jangan terburu-buru untuk masuk ke pasar segera setelah breakout, tapi tunggu beberapa candlestick atau periode waktu lainnya untuk mengkonfirmasi bahwa breakout tersebut valid.
3. Gunakan stop loss
Tetapkan level stop loss untuk membatasi kerugian jika breakout ternyata adalah false breakout. Stop loss akan menjaga posisi kamu tetap aman dan melindungi modal yang kamu investasikan.
4. Pelajari pola grafik
Pelajari pola grafik yang umum digunakan dalam analisis teknikal, seperti pola segitiga, bendera, atau kepala dan bahu. Dengan mengenali pola-pola ini, kamu dapat lebih mudah mengidentifikasi breakout yang valid dan menghindari false breakout.
5. Gunakan indikator teknikal
Gunakan indikator teknikal seperti RSI, MACD, atau Bollinger Bands untuk mengkonfirmasi breakout. Indikator ini dapat memberikan sinyal yang lebih kuat tentang kevalidan breakout.
Baca Juga: Mengenal Saham dan Mengeksplorasi Potensi Keuntungannya Per Bulan
Breakout saham adalah kondisi ketika harga saham melewati tingkat resistance atau support dengan volume perdagangan yang tinggi. Hal ini menandakan adanya potensi keuntungan yang signifikan bagi investor.
Untuk mengenali breakout, perhatikan volume perdagangan yang tinggi, pergerakan harga yang kuat, dan gunakan indikator teknikal sebagai konfirmasi.
Untuk menghindari false breakout, perhatikan volume perdagangan yang rendah, tunggu konfirmasi setelah breakout terjadi, gunakan stop loss, pelajari pola grafik, dan gunakan indikator teknikal.
Dengan mengikuti tips ini, kamu dapat meminimalkan risiko dan meningkatkan peluang mendapatkan keuntungan di pasar saham.
Jika kamu mencari alternatif investasi yang menarik, crypto dapat menjadi pilihan yang menjanjikan. Crypto menawarkan peluang bagi investor yang siap mengambil risiko.
Mulai berinvestasi dalam crypto di Reku! Platform aman dan mudah digunakan untuk jual beli crypto, Reku menyediakan semua yang kamu butuhkan untuk memulai perjalanan investasi kamu.